Langkah Terapi Autis dengan Baca Al-Quran Menurut Thibbun Nabawi Penjelasan Ustadz Abdurrahman Dani

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ahli pengobatan Arab klasik Thibbun Nabawi, Ustadz Abdurrahman Dani beri penjelasan perihal salah satu cara melakukan terapi autis dengan membaca Al-Qur’an.

Autis sendiri dikenal sebagai gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD).

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab utama munculnya penyakit autis.

Namun, ada beberapa faktor yang dikethaui dapat meningkatkan risiko terjadinya autisme, misalnya kelainan genetik, riwayat autisme dalam keluarga, dan kelahiran prematur.

Adapun gejala penderita autisme diantaranya adalah :

• Gangguan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial, seperti lebih senang menyendiri, enggan berbicara dengan orang lain, dan sering mengulang kata yang sama
• Gangguan perilaku, seperti melakukan gerakan yang sama secara berulang, misalnya selalu berjalan dengan berjinjit
• Gangguan lain, seperti gangguan belajar, gangguan mood atau reaksi emosional, dan kejang
• Sensory overload, misalnya karena suara yang terlalu berisik, atau suhu yang sangat dingin atau panas.

Dikutip lewat unggahan video di kanal youtube Abdurrrahman Dani Official, Senin (11/3/2024) salah satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi autisme menurut thibbun nabawi adalah dengan membacak Al-Qur’an.

Baca juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Sholat Tarawih 11 Rakaat di Ramadhan 2024 Sendiri atau Berjamaah dari UAH

Baca juga: Penyebab Janin Tak Berkembang Menurut Thibbun Nabawi, Ini Penjelasan Ustadz Abdurrahman Dani

Dipaparkan Ustadz Abdurrahman Dani, lantunan ayat suci Al-Qur’an dapat menenangkan gelombang di dalam otak.

“Ada anak kecil autis, ya hiperaktif ternyata gelombang di otak terlalu besar, dibacakan Al-Qur’an gelombangnya jadi tenang,” papar Ustadz Abdurrahman Dani.

Selain itu Ustadz Abdurrahman Dani juga menjelaskan metode pengobatan thibbun nabawi memiliki sifat yang sangat ilmiah.

“Dan pengobatan thibbun nabawi adalah pengobatan yang ilmiah dan sangat masuk akal, kalau ada yang gak masuk akal jangan dipaksa akal kita untuk memasukan,” terangnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)