Kabar Kalteng

Luapan Air Sungai saat Musim Hujan, Banjir Rendam 18 Kelurahan Palangka

Banjir di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menyebabkan 2.613 bangunan terdampak

Editor: Edi Nugroho
TRIBUNKALTENG.COM/PANGKAN BANGEL
iLUSTRASI: Kawasan Mendawai dan Foamboyan Bawah terendam banjir akibat luapan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan di Kota Palangkaraya, Rabu (13/3/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID,. PALANGKARAYA- Banjir di Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menyebabkan 2.613 bangunan terdampak.

Banyaknya rumah terendam akibat luapan air sungai saat musim hujan.

Bencana yang terjadi dalam seminggu terakhir merendam sedikitnya 18 kelurahan dan menyebabkan 195 kepala keluarga (KK) harus mengungsi, Rabu (13/3).

Banyak warga, terutama yang sudah lanjut usia (lansia) harus dievakuasi dari rumah.

Baca juga: Jumat Berkah di Warung Jalan Sultan Adam Banjarmasin, Setiap Pekan Sediakan Ratusan Porsi Gratis

Baca juga: Harga Emas Naik Hingga Setelah Lebaran, di BSI Banjarmasin Mencapai Rp 1,2 Juta Per Gram

“Sebanyak 195 kepala keluarga harus mengungsi,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangkaraya Heri Fauzi.

Mewaliki Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Palangkaraya Hendrikus Satriya Budi, dia juga menyampaikan jumlah warga terdampak pada Selasa (12/3).

“Selasa 109 kepala keluarga atau 295 jiwa terdampak banjir dan harus mengungsi di Kelurahan Langkai dan Kelurahan Palangka sebanyak 31 KK atau 105 jiwa,” paparnya.

Lebih lanjut, Heri memaparkan 5 KK atau 13 jiwa pada Kameloh Baru, 15 KK pada posko Danau Tundai, kemudian 2 jiwa pada Kelurahan Kalampangan, dan 66 KK atau 192 jiwa pada Kelurahan Marang.

Jika ditotalkan keseluruhannya, sebanyak 226 kepala keluarga dan 607 jiwa yang harus mengungsi akibat banjir.

“Hingga saat ini, bencana banjir telah terjadi pada 4 Kecamatan, yakni Jekan Raya, Pahandut, Bukit Batu, dan Sebangau, serta 18 Kelurahan di wilayah Kota Palangkaraya,” terang Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

Heri mengatakan bahwa banjir disebabkan oleh terjadinya kenaikan air pada dua sungai, yakni Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang ada di Kota Palangkaraya.

Kenaikan air pada Sungai Kahayan mencapai 80 cm dan pada Sungai Rungan ketinggian air mencapai 60 cm. “Setiap hari debit air terus menunjukan kenaikan mulai 20 cm hingga 170 cm pada masing-masing kelurahan di 4 Kecamatan,” tutup Heri Fauzi. (tribunkalteng)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved