Berita Banjarmasin

Harga Emas Naik Hingga Setelah Lebaran, di BSI Banjarmasin Mencapai Rp 1,2 Juta Per Gram

Kendati berubah dari waktu ke waktu, harga emas di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel cenderung naik.

Penulis: Salmah | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID/MIA
Ilustrasi: Toko Emas Taisir 1 di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kendati berubah dari waktu ke waktu, harga emas cenderung naik.

Terlebih beberapa bulan terakhir sejak pecahnya perang antara Palestina dan Israel pada Oktober 2023.

Pawning Sales Officer Unit Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Banjarmasin A Yani Akhmad Gazali mengatakan walau pada Rabu (13/) ada penurunan Rp 10 ribu per gram, setahun terakhir harga emas mencapai nilai tertinggi.

“Harga emas sifatnya global dan dipengaruhi banyak hal seperti perang, kestabilan ekonomi dan keamanan global serta kenaikan permintaan,” terang Gazali.

Sebagai pihak yang mengurusi bidang pegadaian, Gazali mengatakan memiliki emas menguntungkan karena nilainya tidak tergerus inflasi dan cenderung naik serta mudah disimpan.

Baca juga: Bakal Digelar pada November 2024, Parpol di HSS Persiapkan Pilkada

Baca juga: Tower BTS Segera Hadir di Tebingsiring Tanahlaut, Blank Spot Bakal Teratasi Sampai Desa Tetangga

Masyarakat pun bisa membelinya secara mencicil di BSI. Saat ini harga emas batangan di BSI untuk setengah gram yakni Rp 650.000 dan untuk satu gram Rp 1.200.000.

“Momen Ramadan dapat saja berdampak pada kenaikan harga emas karena kebutuhan masyarakat juga meningkat. Biasanya harga cenderung meningkat sampai setelah lebaran, kemudian kembali stabil. Kecuali jika ada hal-hal mayor yang terjadi secara global seperti konflik, krisis ekonomi dan wabah atau pandemi,” jelas Gazali.

Harga emas yang cenderung naik, menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof M Handry Imansyah memiliki beberapa penyebab. “Di antaranya nilai dolar AS dan permintaan,” ujar Handry.

Belakangan ini terjadi kenaikan permintaan karena prospek ekonomi yang kurang baik akibat perang Rusia-Ukrania dan perang Palestina-Israel, serta inflasi yang meningkat.

Masyarakat dunia pun berusaha mengamankan asetnya dengan memiliki emas.

“Emas adalah aset yang paling aman dari inflasi dan ketidakpastian. Makanya emas sering disebut sebagai safe haven asset,” kata Handry.

Baca juga: Info Cuaca Ekstrem Kamis 14 Maret 2024, Kalsel Berawan, Cek Jakarta Selatan dan Bekasi

Kendati bisa dijadikan alat investasi jangka panjang dan mudah dicairkan, menurut Handry, emas tidak menghasilkan pendapatan seperti saham atau obligasi.

adi emas bukan alat investasi ideal untuk jangka pendek.

Dalam kondisi normal dan ekonomi dunia bagus, harga emas relatif lambat naik.

“Emas bisa menjadi salah satu pilihan dalam melengkapi portofolio simpanan,” kata Handry. (Banjarmasinpost.oo.id/salmah saurin hb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved