Berita Banjarmasin

RSUD Ulin dan Datu Sanggul Senasib, Jumlah Tenaga Perawat Masih Kurang

SUD Ulin Banjarmasin. Berstatus rumah sakit rujukan di Kalimantan Selatan (Kalsel), rupanya rumah sakit ini masih kekurangan perawat

Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/Dok
RSUD Ulin di Jalan Ahmad Yani Km2, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantna Selatan masih kekurangan tenaga perawat. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pada 17 Maret kemarin, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berusia setengah abad. Di hari ulang tahun (HUT) ke-50, ternyata masih ditemui masalah mengenai kesehatan, khususnya terkait pemenuhan tenaga perawat.

Sebagaimana kondisi di RSUD Ulin Banjarmasin. Berstatus rumah sakit rujukan di Kalimantan Selatan (Kalsel), rupanya rumah sakit ini masih kekurangan perawat.

Hal ini diakui Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diadudin. Ia menyebut, jumlah tenaga kesehatan yang kurang mencapai 155 orang. Jumlah tenaga kesehatan ini tersebar di beberapa poli dan ruangan.

Ditambahkannya, hampir seluruh bagian kekurangan perawat. Selama ini disiasati dengan sistem rolling. Selain itu, beberapa ruangan yang belum dimaksimalkan dan bagian juga belum buka.

Semisal kedokteran nuklir. Saat ini masih belum difungsikan.

“Kedokteran nuklir ini merupakan layanan baru dan juga membutuhkan perawat tambahan dengan kemampuan khusus,” katanya di ruang kerjanya, Selasa (19/3).

Karena kekurangan perawat di beberapa bagian, rencananya pihaknya akan memenuhi secara bertahap.

“Sebelum adanya rekrutmen. Tentu kami mengefektifkan dan mengefisienkan perawat yang ada. Jadi mungkin nanti bisa kita sesuaikan lagi penempatannya. Kalau sekarang jumlah perawat yang ada di rumah sakit ini 784,” bebernya.

Senada diungkapkan Direktur RSUD Datu Sanggul, Tapin, dr Milhan. Saat ini terdata 174 perawat yang bertugas di sejumlah bidang.

Senasib dengan RSUD Ulin, angka ini masih tergolong belum memenuhi secara umum.

“Untuk kekurangan, di ruang rawat jalan dan rawat jalan masih terjadi. Contohnya di IGD yang harusnya 1 shift jaga ada empat empat orang, terpaksa hanya tiga orang,” ucap Milhan.

Sementara waktu, pihak manajemen pun menindaklanjutinya dengan mengubah shift jaga agar pelayanan tetap maksimal.

Di samping itu, Milhan juga mengatakan tetap melakukan rekrutmen tenaga perawat melalui anggaran BLUD RS, serta mengusulkan penambahan penerimaan melalui PPPK dan CPNS.

Terpisah mengenai kondisi tenaga perawat, Ketua DPW PPNI Kalsel Tantowi Y menyebut sampai saat ini ada 14.498 perawat yang terdaftar dalam PPNI Kalimantan Selatan (Kalsel).

Namun demikian, jumlah tersebut ia nilai masih belum memadai dibanding penduduk warga Kalsel yang nyaris sebanyak empat juta.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved