Gempa Bumi
Imbas Gempa Jatim, Kantor Kecamatan dan Puskesmas di Banjar Retak
Akibat gempa yang terjadi di Jawa Timur, kantor kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Banjaer turut menjadi retak
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Gempa di Laut Jawa, sekitar 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur, yang gocangannya terasa sampai ke Kalimantan Selatan (Kalsel) membawa dampak di Aluhaluh dan Tatah Makmur, Banjar, Jumat (22/3).
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, ada dua bangunan yang retak. “Gempa yang terjadi Jumat 22 Maret 2024 sekitar pukul 16.55 Wita di Kecamatan Tatah Makmur mengakibatkan satu bangunan kantor kecamatan retak. Kemudian gempa yang terjadi sekitar pukul 22.49 Wita di Kecamatan Aluhaluh Mengakibatkan satu bangunan Puskesmas retak,” jelas Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Warsita, Sabtu (23/3).
Dia mengimbau, kepada masyarakat di wilayah yang terdampak gempa agar tetap tenang dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak.
Ditambahkan Kasubbdid Pencegahan pada BPBD Kalsel, Ariansyah, kejadian dan parameter gempa bumi pukul 15.52.58 WIB dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Dampak gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan). Kemudian daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kabupaten Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Senlajutnya daerah Mojokerto, Banjarbaru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Serta Yogyakarta, Kulonprogo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala intensitas II MMI (Dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Baca juga: Berkekuatan M 6.0,Gempa Jatim Terasa di Kota Banjarmasin, Barito Kuala, Sampit Hingga Pulau Jawa
Baca juga: Getaran Gempa Terasa di Banjarmasin, Pengunjung Duta Mall Berhamburan Keluar Gedung
Dari beberapa skala intensitas tersebut juga nampak dari pengakuan warga di Kecamatan Tapin Utara, Tapin Tengah, Bakarangan, hingga Kecamatan Candi Laras Utara (CLU). Diceritakan Kepala Desa Sungai Puting, Kecamatan CLU, Hairin, getaran cukup terasa saat gempa susulan sore hari, sekitar pukul 16.53 Wita. “Saat itu lagi di pinggir kolam ikan, jelas terlihat ada getaran. Karena permukaan air terlihat bergerak tidak tenang,” ungkapnya.
Sementara itu, di Desa Parigi, Kecamatan Bakarangan juga dirasakan hal yang sama oleh Gofur saat berada di pinggir parit. Gerakan air terlihat jelas dan botol yang mengapung berpindah posisi mengikuti alur gelombang air.
Adapun di Kota Banjarmasin, Koordinator Lapangan BPBD Kota Banjarmasin, Andy Putra pun membenarkan adanya kepanikan masyarakat saat terjadinya gempa. “Memang ada kepanikan di beberapa tempat, seperti di bank-bank, perumahan, mal dan sebagainya,” ujar Andy.
Andy menambahkan meskipun getaran gempa begitu terasa, namun pihaknya masih belum ada menerima laporan dampaknya.
Sementara, seluruh pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) yang dievakuasi di tenda akibat adanya gempa beruntun di timur laut Tuban, Jawa Timur sudah kembali masuk ruang perawatan.
Wakil Direktur Keuangan dan Sumber Daya RS Unair Abdullah Machin di Surabaya, Sabtu mengatakan seluruh pasien tersebut dibawa kembali masuk ke ruang perawatan secara bertahap, dan tuntas sekitar pukul 08.30 WIB. “Alhamdulillah pada hari ini, seluruh pasien yang ada di halaman rumah sakit sudah kita evakuasi masuk ke dalam. Kemarin yang kita evakuasi ada 160 pasien, dan sekarang sudah kita masukkan kembali ke ruang perawatan ada 147 pasien. Sisanya itu sebenarnya sudah waktunya pulang,” katanya.
Ia mengatakan memang ada sedikit ketidaknyamanan akibat terjadi fenomena gempa tersebut, sehingga pasien harus dibawa keluar semua. Tetapi, upaya tersebut merupakan langkah awal untuk memastikan keamanan pasien. “Secara umum pasien puas dengan mekanisme dan pelayanan di rumah sakit Unair, terutama pada saat tanggap darurat ini,” tuturnya.
Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Semua pasien tertangani dengan baik saat terjadi gempa kemarin. (lis/tab/ran/ant)
Kondisi Terkini Usai Gempa Aceh 2025 Mangnitudo 6.2: Terasa hingga Sumut, Air Goyang seperti Ombak |
![]() |
---|
Gempa Bumi Terkini Guncang Tuban Jawa Timur Kekuatan Magnitudo 4.1, Simak Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
Gempa Baru Saja Guncang Bogor, Kekuatan Magnitudo 4.1, Warga Rasakan Getaran Hebat |
![]() |
---|
Gempa Myanmar 2025: 1.000 Orang Lebih Tewas dan 2.400 Luka-luka, Pagoda Buddha Legendaris Jadi Puing |
![]() |
---|
Tiga Gempa Bumi Susulan di Laut Aceh Selatan, ini Daerah-daerah yang Terdampak dan Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.