Kriminalitas Nasional

Tiga Pabrik Koplo di Semarang Digerebek Petugas Gabungan, Diduga Diedarkan ke Kalimantan hingga Bali

Petugas gabungan gerebek tiga pabrik koplo di Semarang Jawa Timur, obat berbahaya ini diduga diedarkan di Kalimantan dan Bali

Editor: Irfani Rahman
(KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)
OBAT KOPLO- Jutaan butir obat koplo ditemukan petugas BIN dan BPOM saat menggerebek pabrik pil koplo di Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (26/3/2024) 

BANJARMASINPOST.CO.ID -Petugas gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS)  menggerebek tiga pabrik koplo di Semarang Jawa Tengah

Dalam penggeberekan tersebut ratusan ribu pil koplo ditemukan petugas.

Saat ini lokasi pabrik telah di pasang garis polisi oleh petugas dan penyidikan masih terus berlangsung.

Mengejutkan obat-obat terlarang atau pil koplo tersebut diduga diedarkan Jawa, Bali hingga Kalimantan

Pabrik-pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Candi Gatot Subroto Kecamatan Ngaliyan, digerebek pada Selasa (26/3/2024).

"Jadi industri ilegal produksi obat di wilayah Semarang ini ada 3 gudang produksi yang dimana merupakan obat yang tidak memenuhi standar keamanan mutu dan produk," ungkap Kepala Balai POM Semarang, Lintang Purba Jaya. 

Omzet ratusan miliar

Sementara itu, kata Lintang, ketiga pabrik itu bisa memproduksi ribuan pil koplo dan dugaan omzetnya mencapai ratusan miliar.

Baca juga: Gempa Goyang Yogyakarta Rabu 27 Maret 2024, BMKG Paparkan Lokasi Pusat Guncangan dan Kekuatan

Baca juga: Bawa Sabu 1 Kg, Pria Asal Aceh Diringkus Di Kalsel, Sabu Disimpan Dalam Tas Ransel

Lalu peredaran obat-obatan ilegal tersebut mencakup wilayah Jawa, Bali dan Kalimantan. 

"Ini sedang kita hitung, kalau dari harganya memang kalau dari produknya saja (omzet) bisa sampai Rp 100-200 miliar," bebernya  Lintang kepada wartawan, Selasa (26/3/2024).

"Untuk jumlah produk yang kita amankan untuk 1 gudang aja sekitar 110 juta tablet, ini baru di satu gudang pertama, belum di gudang lain. Saat ini sedang kita lakukan penghitungan, saya kira hampir 500 juta tablet ya," tambahnya. 

Penjelasan polisi 

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi pabrik saat dilakukan penggerebekan kosong. Petugas tidak menemukan orang di dalam pabrik. Petugas pun hanya mengamankan alat-alat produksi, bahan baku, serta jutaan pil siap edar. 

Sementara it, Kapolsek Ngaliyan, Kompol Indra Romantika, mengatakan, diduga pabrik-pabrik itu statusnya disewa oleh para pelaku. 

"Kalau izinnya ini memang untuk di KIC ini gudang disewakan jadi dari pemilik tidak tahu fungsinya digunakan untuk apa entah barang apa pemilik itu tidak tahu," kata Indra.

Usai penggerebekan, barang-barang bukti segera diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Sumber : Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved