Tajuk
Menyambut Ledakan Mudik 2024
Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1445 H sebentar lagi tiba, tradisi yangdilakukan masyarakat yakni mudik pun mulai ramai
BANJARMASINPOST.CO.ID - PUASA Ramadan 2024 telah memasuki pertengahan bulan. Hari Raya Idulfitri 1445 H makin dekat dan “tradisi” tahunan mudik pun sudah di depan mata.
Selama satu dekade ke belakang, jumlah pemudik dalam momen Lebaran di Indonesia cenderung terus meningkat, kecuali saat pandemi Covid-19 menerjang dunia.
Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta para pakar dan akademisi di bidang transportasi telah mengadakan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024.
Hasilnya, jumlah pemudik diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau setara 71,7 persen jumlah penduduk Indonesia. Prediksi ini bila terbukti akan menjadi rekor arus mudik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Itu prediksi jumlah pemudik dari satu daerah ke daerah lain di Indonesia. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) juga memprediksi sebanyak 9.150 pekerja migran Indonesia di berbagai negara akan bergerak kembali ke Tanah Air. Prediksi ini didasarkan berakhirnya masa kontrak kerja pada April 2024 dan cuti para pekerja migran. Bisa dibayangkan ledakan jumlah pemudik yang bakal terjadi pada tahun ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemampuan pemerintah menangani arus mudik Lebaran kembali dipertaruhkan. Ada beberapa hal mendasar yang selalu menjadi perhatian saat masa mudik tiba yakni apakah aturan, kebijakan, dan pengelolaan oleh pemerintah bakal menghasilkan proses mudik yang aman, lancar, nyaman dan asyik.
Atau sebaliknya, perjalanan mudik menjadi “teror” karena kegagalan mengurai kepadatan dan kemacetan serta kurangnya antisipasi mencegah potensi kecelakaan.
Hasil survei ledakan Mudik 2024 semestinya dapat dijadikan dasar kebijakan mengatasi tingkat kepadatan, kemacetan atau bahkan kesemerawutan yang bakal terjadi, baik di terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, maupun di sepanjang jalur arus mudik.
Juga dapat digunakan sebagai patokan saat menyiapkan jumlah personel keamanan yang mengatur kelancaran arus mudik dan merancang rekayasa lalu lintas bila terjadi situasi crowded.
Namun, di sisi lain, pemudik juga dituntut melakukan persiapan yang matang dan memiliki sikap saling menghormati sesama pengguna jalan ketika menjalani ritual pulang kampung.
Bila semua itu terjalin, maka mudik akan menjadi perjalanan yang mengasyikan seperti tagline yang dicanangkan Kementerian Perhubungan yakni “Mudik Ceria Penuh Makna”. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.