Berita Banjarmasin

Ribuan Orang Antar Kepergian Guru Banjar Indah, Jemaah Terkenang Nasihat Menyejukkan

KH Syaifuddin Zuhri atau kerap dikenal masyarakat dengan sebutan nama Guru Banjar Indah meninggal dunia di rumah sakit Islam Sultan Agung

|
Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Aya Sugianto
Jenazah KH Syaifuddin Zuhri atau Guru Banjar Indah di makamkan di Kompleks Pemakaman Datu Bajut, Desa Tungkaran, Martapura, Minggu (7/4/2024). 

BANJARMASINPOST.CO.ID  - Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali kehilangan sosok ulama panutan umat. KH Syaifuddin Zuhri atau kerap dikenal masyarakat dengan sebutan nama Guru Banjar Indah meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kompleks Citra Grha, Minggu (7/4/2024) atau 27 Ramadhan 1445 H, sekitar pukul 10.30 Wita dalam usia 71 tahun.

Guru Banjar Indah lahir pada 20 Oktober 1952, di Dalam Pagar, Martapura. Selama ini beliau cukup dikenal sebagai pendiri Majelis Taklim Bani Ismail di Kawasan Banjar Indah Kota Banjarmasin.

Majelis Guru Banjar Indah biasa dilaksanakan setiap malam Jumat setelah Salat Isya, dan Sabtu pagi untuk jamaah perempuan.

Sejak kabar meninggalnya tersebar, ribuan orang jemaah dan masyarakat langsung memadati kompleks kediaman beliau di Jalan Banjar Indah Permai, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Bahkan salat jenazah atau fardu kifayah terhadap jenazah almarhum terus menerus dilakukan.

Harapannya setiap jemaah yang hadir dapat melaksanakan salat tersebut. Ribuan orang jemaah yang ada di luar mengikuti salat jenazah yang dipimpin dari dalam majelis tersebut.

“Alhamdulillah sempat menyolatkan beliau meski tidak bisa di dalam,” kata Ilham usai melaksanakan salat jenazah.

Bagi warga, kepergian Guru Banjar Indah juga membuat trauma tersendiri. Sebab beberapa tahun yang lalu, juga di Bulan Ramadan ada juga sosok ulama kharismatik meninggal dunia, yakni KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi.

“Kesedihan ini rasanya sangat mendalam. Bulan puasa beberapa tahun yang lalu Guru Zuhdi meninggal, dan bulan puasa tahun ini Guru Banjar Indah menyusul,” ujar Dippo Airlangga, seorang jemaah asal Sungai Andai.

Terakhir kata Dippo, ia mendatangi Majelis Taklim Bani Ismail sebelum malam Nisfu Sya’ban. Saat itu ujarnya kondisi Guru Banjar Indah sudah mulai sakit-sakitan.

“Tapi beliau tetap menggelar majelis, luar biasa sekali,” jelasnya.

Selain jemaah yang datang langsung untuk bertakziah, sejumlah pejabat dan tokoh terlihat datang melayat. Di antaranya ada Habib Fathurrahman Bahasyim, kemudian ada Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo beserta para jajarannya. Lalu ada juga Kapolda Kalsel Irjen Pol Winarto bersama para jajarannya, serta beberapa tokoh ulama.

Di rumah duka juga terdapat karangan bunga dari para pejabat. Di antaranya ada karangan bunga dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, lalu ada dari Capres nomor urut satu Anies Baswedan dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.

Kepergian Guru Banjar Indah juga meninggalkan kedukaan bagi para jemaahnya. “Seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi memang faktanya beliau sudah pergi,” kata Zulaikha, seorang perempuan yang tak mampu menahan isak tangisnya.

Menurutnya, sosok yang akrab disapa Guru Banjar Indah ini memiliki kesan tersendiri dalam hidupnya. Berbagai macam nasihat-nasihat almarhum, terus dilaksanakan oleh Zulaikha.

“Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tukasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved