Breaking News

Berita Banjarbaru

Ribuan Orang Kunjungi Kebun Raya Banua Banjarbaru, Biaya Masuk Per Orang Hanya Rp 7.000

Kebun Raya Banua (KBR) di Banjarbaru menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat di libur panjang lebaran Idulfitri 1445 H.

|
Penulis: Salmah | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
banjarmasinpost.co.id
Kebun Raya Banua menjadi salah satu tempat wisata yang paling ramai dikunjungi. 

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kebun Raya Banua (KBR) di Banjarbaru menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat, terutama di akhir pekan dan libur panjang lebaran Idulfitri 1445 H.

Obyek wisata flora ini berlokasi di kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, yang sekaligus menjadi wahana edukasi flora bagi wisatawan.

Menurut Kangmas, petugas karcis KBR, sejak hari ketiga lebaran pengunjung sudah ramai. Ini akan berlanjut hingga hari Minggu nanti.

"Pada libur lebaran ini per harinya bisa sampai seribuan orang. Pengujung datang berombongan sejak pagi," ujarnya.

Karcis masuk per orang dewasa Rp 7.000 dan parkir mobil Rp 3.000. Sangat murah sehingga banyak yang berkunjung.

Ada papan petunjuk arah yang memudahkan kita menuju zona-zona yang ada di situ. Cukup menarik juga di KRB adalah Taman Labirin.

Baca juga: Nginap di Satu Hotel Kota Semarang, Rombongan Ini Syok Usai Tahu Kamar Tidur Jadi Lokasi Pembunuhan

Baca juga: Heboh Asap di Duta Mall Banjarmasin, Kabid Damkar Sebut Tak Diizinkan Masuk, Ini Penyebabnya

Ada banyak tanaman lokal khas daerah Kalimantan Selatan, macam pohon kayu besi atau kayu ulin yang kian langka.

Selain tanaman pohon kayu, juga beberapa spesies tanaman berupa pohon buah yang sudah langka macam kalangkala, binjai, kasturi.

Juga ada tanaman obat dari Kalimantan yang biasany digunakan untuk pengobatan tradisional masyarakat Dayak, selain itu adapula tanaman obat non Kalimantan.

Adapula area tanaman rempah dan wewangian yang masuk dalam zona tematik aromatik.

Tanaman rempah ini yang dijadikan bumbu masak, jamu, sedangkan aromatik adalah tanaman yang bisa dijadikan bahan parfum.

Juga ada area pembibitan berbagai tanaman. Kemudian rumah kaca atau konservatorium. Di situ kita bisa belajar atau melihat proses membibitkan tanaman. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved