Berita Internasional

Kronologi Tragedi Berdarah di Pusat Perbelanjaan di Sydney, WNI Dihimbau Hindari Area Keramaian

Inilah kronologi kasus penikaman yang dilakukan seorang pria di pusat perbenjaan di Sydney Autralia yang tewaskan beberapa orang, WNI diminta waspada

Editor: Irfani Rahman
Kompas.com/ Ericssen
Ilustrasi penikaman. Berikut kromologi penikaman yangd ilakukan seorang pria di sebuah pusat perbelanjaan di Sydney Australia 

BANJARMASINPOST.CO,ID -- Pasca terjadinya tragedi berdarah berupa penikaman yang dilakukan seorang pria di sebuah pusat perbelanjaan di Sydney, Australia yangmenewaskan tujuh orang, warga negara indonesia (WNI) dihimbau untuk menghindari keramaian.

Meski tak ada WNI yang jadi korban , masyarakat Indonesai yang berada di Australi u ntuk menghindari area keramaian  dan tetap waspada.

Konsul Jendral RI Sydney, Vedi Kurnia Buana, memastikan bahwa KJRI Sydney segera berkoordinasi dengan pihak Department of Foreign Affairs and Trade (Kemenlu) Australia dan Australian Federal Police (Kepolisian), serta menghubungi simpul masyarakat Indonesia.

Hingga berita ini ditayangkan, KJRI Sydney tidak mendapati WNI menjadi korban dalam penikaman tersebut.

Konjen Vedi lebih lanjut mengimbau, agar WNI di Sydney sementara dapat menghindari area keramaian dan tetap waspada.

"Sekiranya WNI memiliki informasi lebih lanjut atau memerlukan bantuan KJRI Sydney, agar dapat menghubungi hotline: (+61) 434 544 478," jelasnya, dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada Kompas.com.

Baca juga: Tragedi Berdarah di Pusat Perbelanjaan Sydney, Seorang Pria Mengamuk dan Tikam Pengunjung, 6 Tewas

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Surabaya-Mojokerto, Libatkan 7 Mobil Diduga Ini Penyebabnya  

Diketahui Seorang penyerang yang menikam tujuh orang secara fatal di sebuah mal di Sydney telah ditembak mati oleh polisi di pinggiran pantai Bondi pada Sabtu (13/4/2024).

Ratusan orang melarikan diri dari tempat kejadian. Penyerang ditembak oleh seorang petugas polisi setelah dia menyerang pembeli di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction yang sibuk.

Dilansir dari Reuters, lima dari tujuh korban tewas adalah perempuan, sementara delapan orang, termasuk bayi berusia sembilan bulan, dibawa ke rumah sakit dengan luka tusuk, kata Komisaris Polisi New South Wales Karen Webb pada konferensi pers.

Polisi pada tahap ini tidak yakin serangan itu terkait dengan terorisme, kata Webb.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan belum ada indikasi mengenai motif pria tersebut.

“Ini adalah tindakan kekerasan yang mengerikan, tanpa pandang bulu menyasar orang-orang tidak bersalah yang biasa berbelanja di hari Sabtu," ujarnya.

“Malam ini pikiran pertama seluruh warga Australia tertuju pada para korban tindakan mengerikan ini," tambahnya.

Australia mempunyai undang-undang senjata dan pisau yang paling ketat di dunia, dan serangan seperti yang terjadi pada hari Sabtu jarang terjadi.

Baca juga: Lagi Bermain Air Bocah di Pangandaran Ini Terseret Ombak, Pencarian Masih Dilakukan

Baca juga: Gempa Guncang Bengkulu Minggu 14 April 2024, Imbas Magnitudo 3,7, Cek Pusat Getaran  

Layanan darurat dipanggil ke mal, sekitar tiga kilometer (1,9 mil) dari Pantai Bondi yang ikonik di Sydney dan populer di kalangan anak-anak dan keluarga, tepat sebelum jam 4 sore (0600 GMT) setelah laporan penikaman tersebut, kata polisi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved