Peringatan Hardiknas di Politala Khidmat, Peserta Berbusana Nusantara Paling Menarik Dapat Bonus

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di kampus Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala), Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (2/5/2024) pagi, berlangsung khidmat dan semarak.

Halaman depan Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari menjadi tempat upacara peringatan Hardiknas 2024 tersebut.

Pelaksanaan upacara tersebut berlangsung lancar dan khidmat, dipimpin pembina upacara Tekad Budiantoro (wakil direktur Bidang Umum dan Keuangan Kepegawaian).

Hadir Direktur Politala Dr Hj Mufrida Zein SAg MPd, Dewan Penyantun Politala Dr H Sihabuddin Chalid MMPd, kalangan kepala jurusan, kepala program studi, dosen, dan tenaga kependidikan serta mahasiswa setempat.

Upacara tersebut menjadi momen penting bagi seluruh civitas akademika Politala untuk merayakan arti penting pendidikan bagi bangsa Indonesia. Tema dari perayaan Hardiknas kali ini yaitu Menghargai Kearifan Lokal Melalui Pendidikan.

Pada acara tersebut, Politala menyetuskan inisiatif yang sangat kreatif dan menginspirasi yakni pengenaan busana adat Nusantara sebagai simbol penghormatan kearifan keragaman budaya lokal di negeri ini.

Karena itu Direktur dan jajaran wadir, Dewan Penyantun, dosen hingga tenaga kependidikan Politala semuanya mengenakan busana adat Nusantara yang merefleksikan kekuatan kebhinekaan. Berbeda namun kokoh kuat menjadi satu.

Ada yang mengenakan kebaya, baju bodo (pakaian tradisional perempuan suku Makassar), hingga busana adat suku-suku yang beragam dari Sabang hingga Merauke.

Meski sebagian halaman kampus basah dan tergenang oleh guyuran hujan deras pascasubuh, namun upacara peringatan Hardiknas di Kampus Juara (Jujur, Unggul, Agamis, Ramah, Atraktif) masa depan PASTI (Profesional, Aplikatif, Siap Kerja, Terampil, Inovatif) ini tetap lancar dan khidmat.

Semua peserta upacara menyimak secara seksama ketika pembina upacara membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim.

Menteri mengatakan bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.

"Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap Langkah menuju perbaikan dan kemajuan," ucap pembina upacara membacakan sambutan Menteri.

Ucapan selamat hari Pendidikan Nasional juga digaungkan disertai ajakan untuk terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar.

Seusai upacara, Dewan Penyantun Dr H Sihabuddin Chalid memberi kejutan. Ia mengumumkan peserta upacara yang mengenakan busana adat terciamik. Hadiah pun diberikan kepada enam orang yang dinilai berbusana adat terbaik melalui penilaian yang objekif.

Keenam orang itu yakni Shinta Dwi Nanda (sekretaris pimpinan), Titik Wijayati (wadir bidang kemahasiswaan dan kerjasama), dan Bella Puspita Rininda (kepala prodi).