Berita Batola

Mengunjungi Sentra Jamur Tiram di Desa Danda Jaya, Serbuk Gergaji Didatangkan dari Kalteng

mau melihat sentral produksi Jamur Timur, datang saja ke Desa Danda Jaya Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Irfani Rahman
banjarmasinpost.co.id/muhtar wahid
Dewi di rumah jamur Kelompok Jamur DJ, Desa Danda Jaya RT 08 Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala, Kamis (2/5/2024) 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, ternyata telah menjadi sentra produksi Jamur Tiram. Itu karena ada 45 petani budidaya jamur tiram di desa tersebut.

Di antaranya ada yang bergabung dalam Kelompok Jamur DJ. Kelompok yang berdomisili di RT 8 ini dimotori Dewi Nurilasari dengan sembilan perempuan sebagai peserta.

Nama DJ itu singkat dari Danda Jaya. Kelompok ini berdiri pada 2017

Mereka mengelola rumah jamur atau kubung yang berada di belakang rumah Dewi. Rumah jamur itu mampu menampung 6.000 baglog atau semacam guling kecil untuk menanam jamur. Ada juga bangunan kedap untuk proses pengolah baglog.

Dalam upaya mereka membudidayakan jamur tiram, Dewi mengungkapkan mereka masih terkendala bahan baglog yakni serbuk gergaji kayu. Mereka bahkan mendatangkan serbuk kayu dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Saat ini, produksi jamur tiram mereka sudah memiliki pelanggan di pasar subuh Sentra Antasari Kota Banjarmasin. “Biasanya anggota kelompok membawa hingga 70 kilogram ke Banjarmasin,” kata Dewi.

Baca juga: RSUD Ulin Banjarmasin Beberkan Kronologi Kepala Bayi Putus Saat Persalinan, Ini Alasan Tak Operasi

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru Adaro Energy, Cek Posisi Dicari, Kualifikasi dan Lokasi Penempatan

Perempuan berusia 36 tahun ini mengatakan sekitar pukul 02.00 Wita, anggota Kelompok Jamur DJ berangkat menuju Banjarmasin.

Ditanya keuntungan berbisnis jamur tiram, Dewi mengaku cukup untuk membayar angsuran pinjaman. Untuk membangun rumah jamur mereka mengajukan kredit. “Modal untuk membuat media jamur atau baglog, kami dapat pinjaman di BUMDes juga diangsur setiap bulan,” katanya.

Diungkapkannya anggota Kelompok Jamur DJ semuanya adalah penerima manfaat bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH).

Untuk mendapatkan nilai lebih, Dewi secara pribadi membuat keripik jamur yang diberi nama D’Jamur. Keripik dipasarkan di sejumlah outlet dan warung di Kecamatan Danda Jaya. (mukhtar wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved