Berita Populer Kalsel

Berita Populer di Kalsel: Pelaku Hoaks Konten Beras Diringkus, Jembatan Gantung Diprotes, Demo Buruh

Berikut ini adalah sejumlah berita lokal Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasinpost.co.id, Selasa (21/5/2024).

|
Editor: Mariana
Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon
Ditreskrimsus Polda Kalsel saat melakukan pers rilis pengungkapan tindak pidana dan transaksi elektronik. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini adalah sejumlah berita lokal Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasinpost.co.id, Selasa (21/5/2024).

Di antara berita Kalsel yang cukup populer adalah seorang pria warga Kecamatan Angsana Kabupaten Tanbu bikin konten hoaks beras beracun diamankan jajaran Subdit V/Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).

Selanjutnya, rencana proyek pembangunan jembatan Sungaiandai-Cemaraujung menuai protes dari DPRD Kota Banjarmasin.

Kemudian puluhan massa dari Serikat Buruh Nasional Indonesia (SBNI) yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Disnakertrans Kalsel.

Selengkapnya, berikut berita populer di Banjarmasin Post hari ini:

Penyebar Konten Hoaks Beras Beracun Ditangkap Ditreskrimsus Polda Kalsel

Membuat sebuah postingan berisi berita hoaks, membuat seorang pria warga Kecamatan Angsana Kabupaten Tanahbumbu berinisial MH (39) ini pun, diamankan jajaran Subdit V/Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).

Diamankannya MA sendiri bermula dari postingannya di akun facebooknya atas nama M Husni Jr pada Kamis (2/5/2024).

Adapun konten yang diupload berupa sebuah video dari sebuah berita salah satu televisi, namun sudah diedit sedemikian rupa.

Kemudian dalam video tersebut ada kalimat "Waspada Beras Beracun 1 Juta Ton dari China".
Selanjutnya postingan ini pun ditemukan oleh jajaran Subdit V/Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Kalsel yang sedang melakukan patroli siber pada Senin (6/5/2024).

Dan pada Jumat (17/5/2024), MA pun diamankan di kediamannya di Kecamatan Angsana Kabupaten Tanahbumbu.

"Jadi pelaku diamankan karena menyebarkan berita hoaks atau berita yang tidak benar yang dapat menimbulkan penghasutan, rasa benci dan sebagainya. Padahal itu tidak ada dan tidak benar," ujar Direktur Reskrimsus Polda Kalsel, Kombes Pol Gafur Aditya Siregar, Senin (20/5/2024) siang.

Selengkapnya baca disini: KLIK

Jembatan Gantung Diprotes DPRD Banjarmasin

Rencana pembangunan Jembatan Gantung Cemaraujung-Sungaiandai
Rencana pembangunan Jembatan Gantung Cemaraujung-Sungaiandai (Syafiq untuk BPOST)

Sering terjadi kemacetan di Kawasan Sungaiandai Kecamatan Banjarmasin Utara, Pemerintah Kota Banjarmasin merencanakan untuk membangun jembatan pemecah arus yakni kawasan Sungaiandai dengan kawasan Cemaraujung.

Belum direalisasikan, rencana pembangunan jembatan ini menuai protes dari DPRD Kota Banjarmasin.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi membeberkan, pihaknya menolak karena konstruksinya menggunakan model jembatan gantung. "Kami tidak sepakat kalau hanya jembatan gantung," bebernya.

Ia menyebut, memang sempat disetujui rencana pembangunan jembatan untuk memecah kemacetan. Tapi menurutnya, DPRD menghendaki pembangunannya permanen.

Ia beranggapan jembatan gantung hanya bisa digunakan untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Sedangkan jangka panjangnya, jembatan ini tidak dapat digunakan lagi.

"Karena pembangunan di Sungaiandai sangat pesat. Kami meminta agar meninjau ulang rencana tersebut," ujarnya.

Selengkapnya baca disini: KLIK

Puluhan Massa Demo di Disnakertrans Kalsel

Dekoburuh
Puluhan buruh berdemonstrasi di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel, Senin (20/5/2024).

Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Selatan, didatangi puluhan massa dari Serikat Buruh Nasional Indonesia (SBNI) yang melakukan aksi unjuk rasa, Senin (20/5/2025).

Tuntutan mereka, meminta Disnakertrans Kalsel untuk segera menyelesaikan kasus terkait ketenagakerjaan yang kerap dilaporkan para buruh.

SBNI menilai proses dan tindak lanjut Pengawas Ketenagakerjaan terkesan lamban.

“Ada berbagai laporan ketenagakerjaan yang hingga saat ini belum rampung, sudah bertahun-tahun lamanya,” kata Ketua SBNI, Wagimun.

Adapun, laporan yang dimaksud seperti tuntutan hak dari para pekerja terkait upah lembur yang tidak dibayar. Ada pula PHK (pemutusan hubungan kerja) sepihak yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Kemudian, pesangon para pekerja yang tidak dipenuhi.

“Kita beri waktu satu bulan ke depan. Bilamana tidak ada perkembangan, kita akan aksi lanjutan dengan jumlah massa lebih besar,” ujar Wagimun.

Selengkapnya baca disini: KLIK

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved