Selebrita

Daftar Fakta Pengeroyokan Wasit Tarkam di Semarang: Libatkan Pemain Barito Putera, Bos PSIS Bersikap

daftar fakta pengeroyokan wasit tarkam di Piala Bupati Kabupaten Semarang. Libatkan pemain Barito Putera dan eks Timnas Indonesia. Bos PSIS meradang.

Editor: Murhan
Instagram @psbaritoputeraofficial
Bayu Pradana bukukan 120 penampilan bersama Barito Putera sejak 2019. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini daftar fakta pengeroyokan wasit tarkam di Piala Bupati Kabupaten Semarang.

Insiden pengeroyokan hingga penganiayaan wasit, melibatkan sejumlah pemain aktif Liga 1 hingga eks Timnas Indonesia mencuat.

Final Turnamen Tarkam Bener Bersatu Cup 2024 memperebutkan Piala Bupati Kabupaten Semarang mempertemukan Putra Bakti FC Patemon, Semarang melawan Ar Raffi FC Ampel Boyolali.

Berlangsung di Lapangan Pule Tugu Bener, Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (2/6/2024), pertandingan yang melibatkan pemain aktif Liga 1 seperti Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, Bayu Pradana hingga Wahyu 'Hulk' Prasetyo.

Laga ini memang berlangsung panas. Selain memperlihatkan insiden gesekan antarpemain dari kubu PS Putra Bakti dengan PS Ar Rafi, ada pula aksi pengeroyokan terhadap wasit yang bertugas.

Dirangkum dari berbagai sumber, ada fakta-fakta yang menjadi sorotan atas penganiayaan wasit di turnamen tarkam tersebut. Bahkan sampai memantik perhatian Asprov PSSI.

1. Bayu Pradana Pukul Wasit

Dilansir akun instagram @forumwasitindonesia, kerusuhan terjadi pada laga ini. Semua bermula ketika Bayu Pradana memperoleh kartu merah.

Sang pemain disebut tak terima dan melakukan protes hingga pemukulan kepada wasit.

Awal mula kejadian, Bayu Pradana mendapatkan kartu merah dan tidak terima protes terhadap wasit hingga memukul dan menendang wasit dan memprovokasi pemain lainnya," tulis @forumwasitindonesia.

Sebagai informasi saja, Bayu Pradana yang saat ini berstatus pemain Barito Putera, beberapa kali dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Dirangkum dari situs Transfermarkt, pemain Barito Putera itu memiliki caps 24 bersama Timnas Indonesia.

Terakhir kali Bayu Pradana memperkuat Timnas Indonesia ialah di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Tepatnya 19 November 2019 melawan Malaysia.

2. Klarifikasi Bagus Kahfi

Berdasarkan hasil konfirmasi terhadap wasit yang menjadi korban pengeroyokan, Bagus Kahfi memang dipastikan tak terlibat melakukan kekerasan. Dia dan saudaranya, Bagas Kaffa, malah berusaha melerai.

“Setelah dikonfirmasi dan melakukan pengakuan Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi, mereka tidak ikut melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap wasit,” tulis keterangan akun Instagram @forumwasit Indonesia.

“Setelah kami konfirmasi ke wasitnya, memang benar jika Bagus dan Bagas tidak terlihat dan hanya memisahkan di tengah kerumunan kejadian,” tambahnya.

3. Terancam Bui

Sedangkan Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi memberikan pernyataan tegas atas insiden tersebut. Pihaknya tidak segan untuk memberikan efek jera kepada pemain yang terlibat atas insiden pengeroyokan dan pemukulan kepada wasit.

Bahkan bos PSIS Semarang itu menginstruksikan ke Komite Disiplin PSSI Jateng untuk menginvestigasi dan mengusut kasus tersebut.

“Kita asprov akan perintahkan komdis asprov untuk investigasi turnamen tersebut, kami akan panggil panitia turnamen, pemain yang terlibat dan perangkat pertandingan dan akan hukum semua pelaku yang terbukti anarkis serta terbukti melakukan tindakan mencederai fair play baik perangkat maupun klub maupun pemainya. PSSI Jateng akan bertindak tegas supaya ada efek jera serta kejadian yang tidak sportif seperti itu tidak terulang di sepakbola Jawa Tengah,” ujar Yoyok Sukawi, dikutip dari laman resmi Asprov PSSI.

4. Mencoreng Citra Timnas Indonesia yang Tengah Naik Daun

Faktanya insiden tersebut menyeret beberapa pemain berlabel Timnas Indonesia seperti Bagas Kaffa yang terakhir kali bermain di event Piala Asia U23 2024.

Selain itu, Wahyu Prasetyo yang juga merupakan bek PSIS Semarang, berstatus penggawa Timnas Indonesia. Bahkan namanya disertakan Shin Tae-yong saat skuad Garuda bermain melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Secara tidak langsung, insiden penganiayaan wasit di Semarang mencoreng citra Timnas Indonesia yang diketahui sejak rezim Shin Tae-yong mengalami perkembangan prestasi pesat.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved