Nama BCL Terlanjur Terseret, Giliran Tiko Susun Laporan Usai Heboh Dugaan Penggelapan: Data Palsu

BANJARMASINPOST.CO.ID - Nama Bunga Citra Lestari (BCL) terlanjut terseret, giliran pihak Tiko Aryawardhana siapkan laporan pidana usai heboh dugaan penggelapan.

Nama pengusaha Tiko Aryawardhana yang tak lain adalah suami dari artis BCL kini tengah jadi sorotan publik.

Itu dipicu hebohnya laporan polisi terhadap Tiko yang dilayangkan oleh mantan istrinya, Arina Winarto.

Sebagai publik figur, nama BCL juga ikut-ikutan terseret pemberitaan imbas laporan polisi terhadap Tiko atas dugaan penggelapan.

Tiko dan BCL pun kini dikabarkan merasa sangat dirugikan.

Baca juga: Dandanan Aurel Dihujat Jelang Berhaji, Istri Atta Halilintar Disentil Larangan di Tanah Suci: Haram

Baca juga: Absennya Ruben Onsu Kala Sarwendah Beri Kejutan Ultah Thalia dan Thania, Jordi dan Onyo Kompak

Hal itu ditegaskan oleh kuasa hukum Tiko, Irfan Aghasar.

"Kami berupaya untuk melindungi keluarga klien kami, apalagi keluarga klien kami adalah publik figur, sangat dirugikan," kata Irfan Aghasar dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (5/5/2024).

Pengacara suami bintang film Habibie dan Ainun itu tak segan membawa kasus itu ke ranah hukum apabila ada pihak-pihak yang sengaja memasukkan data-data palsu dalam laporan tersebut.

"Kami juga akan mencanangkan upaya-upaya hukum, bukan hanya perdata, tapi juga pidana bagi pihak-pihak dalam laporan polisi ini mencoba memasukkan data-data palsu atau tidak dapat dipertanggungjawabkan atau diduga merekayasa data-data tersebut," tegasnya.

Dalam kesempatan itu sang kuasa hukum menjelaskan posisi Tiko Aryawardhana di perusahaan sebagai direksi.

Ia menegaskan, meski kliennya menjabat sebagai direksi, Tiko Aryawardhana tidak membuat laporan keuangan seorang diri.

Dalam proses pembuatan data-data keuangan, Tiko Aryawardhana dibantu oleh staff keuangan.

"Harusnya kan klien kami sebagai direksi, harusnya dikonfirmasi (sumber datanya) bener nggak data ini? Valid nggak data ini."

"Jangan sampai data-data siluman disampaikan ke akuntan publik disajikan seolah-olah terjadi kerugian, akuntan itu bekerja untuk mengkonfirmasi data. Kalau ada data masuk ya harus dikonfirmasi, apalagi klien kami ini sebagai direksi."

"Direksi itu kan tidak membuat laporan keuangan sendiri ada finance," tandasnya.