Arsenal dan Tottenham Memberi Informasi Kasus Hukum Man City Kontra Liga Inggris, Beda Sikap Chelsea

BANJARMASINPOST.CO.ID - Arsenal dan Tottenham dikabarkan berselisih dengan Chelsea terkait sikap mereka terkait perselisihan hukum Manchester City dengan Premier League terkait aturan transaksi.

Tottenham dan Arsenal dikabarkan telah menyerahkan dokumen pendukung pembelaan Liga Inggris. 

Arsenal dan Tottenham termasuk di antara beberapa klub yang dilaporkan memberikan dukungan mereka pada Liga Premier dalam pertarungan hukumnya dengan Manchester City.

Namun Chelsea diperkirakan akan memihak Man City yang mengambil tindakan hukum terhadap Premier League terkait aturan Associated Party Transaction (APT) .

Peraturan ini memungkinkan Liga untuk mengawasi kesepakatan antara entitas yang terkait dengan pemilik klub untuk memastikan biaya tidak meningkat di atas harga pasar.

Baca juga: Man City Mengirimkan Pesan Menakutkan Saat Liverpool, Arsenal dan Liga Premier Menunggu Keputusan

Baca juga: Peluang Arsenal Merekrut Transfer Mitra Impian Declan Rice ketika Alternatif Bruno Guimaraes Muncul

Aturan tersebut diperkenalkan pada tahun 2021 setelah pengambilalihan Newcastle United.

Untuk mencegah pemilik menaikkan harga transaksi dan dengan demikian memberikan klub lebih banyak kelonggaran finansial dalam aturan pengeluaran.

Man City berpendapat bahwa peraturan tersebut melanggar hukum dan akibatnya meminta ganti rugi kepada Liga Premier .

Sidang selama dua minggu akan dimulai pada hari Senin, dengan tiga klub dilaporkan mendukung Man City dalam klaim mereka.

Chelsea , Aston Villa, dan Newcastle diyakini mendukung The Blues, namun setidaknya ada 10 klub yang memberikan dokumentasi dukungan terhadap Premier League,

Dikutip Sabtu (8/6/2024) menurut Daily Mail, dengan Tottenham dan Arsenal termasuk di antara mereka.

Fulham, Brighton dan Wolves juga mendukung Liga Premier.

Jelang sidang, beberapa klub kabarnya sudah memberikan surat sementara yang lain sudah menyerahkan keterangan saksi.

Ada kekhawatiran serius bahwa jika Man City menang dalam kasus ini, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang lebih besar di Liga Premier

Dan membuat aturan belanja menjadi kurang efektif.

Klub-klub juga diyakini sedang mencari kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana APT akan beroperasi dalam model multi-klub.

Man City adalah bagian dari portofolio City Football Group, sementara pemilik Chelsea BlueCo juga memiliki kepemilikan atas klub Prancis Strasbourg.

Kasus APT ini berbeda dengan 115 dakwaan FFP yang diajukan terhadap Man City pada Februari 2023.

Klub telah membantah semua tuduhan, termasuk klaim sumber pendapatan ilegal dan non-kooperatif dalam isu-isu antara tahun 2009 dan 2018.

Pengadilan independen untuk kasus tersebut diperkirakan akan dimulai pada musim dingin ini,

dengan rumor yang menyebutkan tanggal mulainya pada bulan November, dan diperkirakan akan berlangsung sekitar enam minggu.

* Man City mengirimkan pesan menakutkan

Liverpool akan mencermati perkembangan kasus hukum yang melibatkan Man City.

Anggota parlemen dari Partai Buruh, Ian Byrne, telah menyampaikan pendapatnya mengenai masalah ini tanpa ada batasan apa pun.

Man City dan Liverpool saling berhadapan dalam beberapa tahun terakhir.

Anggota parlemen Liverpool Ian Byrne menyebut kasus hukum yang melibatkan Manchester City sebagai 'sangat menakutkan'

Karena tim Liga Premier itu akan bertarung di papan atas dalam pertarungan yang belum pernah terjadi sebelumnya mulai minggu depan.

Awal pekan ini, The Times menyampaikan berita bahwa Manchester City akan berargumentasi bahwa peraturan seputar pengeluaran tidak adil.

Dan menyatakan bahwa Transaksi Pihak Terkait bersifat anti-kompetitif – meskipun tim asuhan Pep Guardiola merayakan kemenangan gelar liga keempat berturut-turut dan The Citizens keluar di puncak dalam enam dari tujuh musim terakhir.

“Saya pikir apa yang kita lihat di Man City sangat mengerikan,” kata Byrne kepada ECHO .

“Apa yang sebenarnya mereka lakukan adalah ancaman nyata terhadap sepak bola itu sendiri karena jika mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan.

Mereka mempunyai kemampuan untuk meminta sponsor memasukkan jumlah uang yang tidak sesuai aturan ke dalam permainan.

Lalu hal itu memberikan kekuasaan penuh untuk sejumlah uang tertentu.

Klub untuk terus melakukan apa yang mereka lakukan.

"Dan kemudian 115 dakwaan yang dihadapi tiba-tiba menjadi tidak relevan, jadi semuanya terjadi di sekitar hal-hal semacam itu.

"Ini sangat mengkhawatirkan dan bagi saya, ini menunjukkan bahwa sayangnya sepak bola tidak memiliki kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri dan sekarang Anda memiliki negara-bangsa, ikut berperan dan politik global.

“Itulah sebabnya saya sangat bersemangat membela regulator, duduk di komite RUU, sebelum Parlemen ditunda sebelum pemilu.

Dan kami telah terjatuh pada rintangan terakhir karena pemilu telah dibatalkan, sehingga pemilu tidak pernah selesai garis itu. Itu sangat mengecewakan bagi banyak orang.

Byrne menegaskan bahwa warna klub juga tidak menjadi pertimbangan sama sekali.

Jika situasinya melibatkan pemilik Liverpool, Fenway Sports Group ( FSG ), maka mereka juga akan dilawan.

“Jika pemilik Liverpool bertindak seperti ini, saya akan menjadi orang pertama yang menyerukan mereka,” katanya.

Spirit of Shankly akan melakukannya dan saya yakin setiap penggemar yang menyukai permainan ini di dalam hati mereka, melihat lebih jauh dari itu dan melihatnya secara holistik.

"Anda tahu bahwa permainan ini tidak berarti apa-apa. Ini benar-benar merupakan pencucian olahraga.

Secara keseluruhan, ini merugikan dan melemahkan model Liga Premier. Mereka telah membiarkan rubah masuk ke dalam kandang ayam."

Liverpool.com mengatakan: Apa yang diinginkan Manchester City tidak bisa dibiarkan terjadi.

Jika tim Etihad dapat melakukan apa yang mereka inginkan, hal itu hanya akan berakhir dengan satu cara: dengan dominasi yang lebih besar di liga yang sudah menuju ke jalur tersebut.

Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa masa depan permainan yang kita kenal saat ini sedang dipertaruhkan.

(Banjarmasinpost.co.id)