Berita Banjarmasin

Hewan Kurban di Banjarmasin Dicek Tim Ante Mortem dan Post Mortem DKP3: Belum Ada yang Terinfeksi

Tim Pemeriksaan Hewan Kurban Ante Mortem dan Post Mortem, mengatakan pemeriksaan dilakukan di seluruh wilayah di Banjarmasin.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Mariana
Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
Pemeriksaan Post Mortem oleh DKP3 Banjarmasin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin melakukan pemeriksaan hewan kurban pada hari raya Idul Adha pertama, Senin (17/6/2024).

Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter hewan dan juga tim kesehatan dari DKP3 Kota Banjarmasin.

Untuk Idul Adha kali ini, pemeriksaan dilakukan oleh Tim Ante Mortem dan Post Mortem.

Jika beberapa waktu lalu ante mortem sudah dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih serta di tempat penjualan hewan kurban. Untuk post mortem pemeriksaannya dilakukan di masjid atau lokasi pemotongan hewan kurban.

Pemeriksaan yang dilakukan yakni di organ dalam hewan yang sudah di sembelih. Baik itu di jantung, hati, paru, hingga daging.

Baca juga: Aksi Penjambretan HP di CFD Jakarta Tertangkap Kamera Fotografer, Begini Wajah Pelaku

Baca juga: Resep Ide Sajian di Hari Raya Idul Adha 2024, Yuk Bikin Aneka Hidangan Iga Bakar

Pemeriksaan ini untuk melihat apakah hewan terinfeksi penyakit menular. Baik itu penyakit kuku dan mulut. Hingga infeksi cacing hati.

Tim Pemeriksaan Hewan Kurban Ante Mortem dan Post Mortem, drh Annang Dwijatmiko mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan di seluruh wilayah di Banjarmasin.

Termasuk juga di RPH Basirih. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di lima kecamatan, hewan kurban yang disembelih oleh masih aman. Artinya tidak ditemukan penyakit serius.

Pihaknya juga sudah memeriksa di RPH Basirih juga tidak ditemukan cacing hati atau penyakit lain. Pun di lokasi lainnya. Seperti di Masjid Al Jihad Banjarmasin.

"Al Jihad lokasi pemeriksaan terakhir. Tadi kami sudah berkeliling di sekitar hasilnya tidak ditemukan apapun. Termasuk di Al Jihad yang menyembelih 87 ekor sapi," pungkasnya.

Ia menyebut, jika ditemukan cacing hati bisa berdampak pada kesehatan. Diare hingga keracunan. Makanya ketika ditemukan maka hati harus diapkirkan.

Sedangkan untuk daging masih aman dikonsumsi.

"Kasus cacing hati saat ini minim ditemukan. Artinya ada tren penurunan kasus," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved