Jamaah Al Islamiyah Bubar
Pernah Lari ke Kalimantan, Kisah Sabarno Eks Jamaah Islamiyah 10 Tahun Buron, Menyerah Usai JI Bubar
Sabarno adalah kader Jamaah Islamiyah selama bertahun-tahun. Posisi terakhirnya 10 tahun lalu adalah ketua toliah JI wilayah timur.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kelompok yang sangat terafiliasi dengan asii terorisme di Indonesia, Al Jamaah Al Islamiyah atau Jamaah Islamiyah atau JI dinyatakan bubar.
Deklarasi pembubaran tersebut disampaikan tokoh senior kelompok Ustaz Abu Fatih.
Abu Fatih dalam keterangannya, mengatakan kelompoknya telah islah dengan aparat keamanan, pemerintah, dan negara Republik Indonesia.
Banyak kisah terkait Jamaah Islamiah terkait sepak terjangnya di dunia 'perterorisan' Indonesia.
Diantaranya adalah kisah para anggota JI dalam pelarian setelah melakukan aksi terorisme di Indonesia.
Adalah Sabarno alias Pak Sabar alias Amali salah satunya.
Ia adalah kader Jamaah Islamiyah selama bertahun-tahun. Posisi terakhirnya 10 tahun lalu adalah ketua toliah JI wilayah timur.
Toliah ini seperti divisi atau bagian khusus logistik dan persenjataan. Pembagian wilayah ini sesuai pusat atau ‘ibu kota’ gerakan JI yang ada di Solo.
Baca juga: Kelompok Al Jamaah Al Islamiyah Resmi Bubarkan Diri, Tokoh Senior Minta Maaf
Jadi wilayah operasi Sabarno adalah dari Solo ke timur arah Jawa Timur. Sedangkan toliah wilayah barat meliputi semua wilayah di sebelah barat Solo.
Jadi 10 tahun lalu Densus 88 Antiteror membongkar keberadaan toliah JI di wilayah Solo Raya, dan menangkapi anak buah Sabarno.
Bahan peledak dan senjata api turut disita. Penangkapan ini membawa informasi struktur lapangan JI dan siapa pemimpin toliah timur JI.
Nama Sabarno muncul. Sabarno mengendus kemungkinan dirinya bakal dikejar. Ia melepas jabatan ketua toliah, lalu menyelamatkan diri.
Itulah awal dari pelarian panjang Sabarno, yang membawa serta keluarganya. Anak-anaknya masih kecil saat itu.
Sabarno lahir dari keluarga taat agama di Madiun. Ayahnya memberi ilham, memantik ghiroh, dan membentuk militansinya sebagai jamaah.
Saat kecil, ia senang membaca kisah-kisah heroiknya mujahidin Afghanistan, dari buku-buku yang dimiliki ayahnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.