Pemilik Wisata Nateh Dibunuh

WALHI Kalsel Desak Kapolda dan Kapolres HST Turun Tangan Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Abah Nateh 

WALHI Kalimantan Selatan (Kalsel), Kisworo Dwi Cahyono desak Kapolda Kalsel dan Kapolres HST turun usaut tuntas pembunuhan pemilik Wisata Nateh

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Irfani Rahman
Foto ist Dok BPost
Direktur Eksekutif WALHI Kalsel Kisworo Dwi Cahyono 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Meninggalnya Abah Nateh alias Arbaini, pemilik Obyek Wisata Nateh akibat mengalami belasan tusukan di sekujur tubuhnya, menuai reaksi keras dari berbagai aktivitas lingkungan di Kalimantan Selatan. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Arbaini dikabarkan dibunuh di tempat wisata miliknya, tepatnya di area parkiran wisata saat pihaknya sedang melakukan aktivitas bersih-bersih. Rabu, (24/07/2024) pagi.

Terbaru, reaksi keras datang dari Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Kisworo Dwi Cahyono saat dikonfirmasi awak media. 

Kisworo pun menyampaikan turut berduka cita mendalam atas meninggalnya Abah Nateh yang merupakan pejuang lingkungan hidup, khususnya di Meratus.

Senada dengan itu, Pria Sapaan Bang Kis ini pun mendesak Kapolda Kalsel dan Kapolres HST untuk mengusut tuntas kasus ini. 

"Usut dengan tuntas kasus ini. Apalagi dalam catatan sebelumnya, Abah Nateh sering mendapatkan intimidasi bahkan teror karena vokal menolak pertambangan di wilayah Meratus," tegasnya.

Baca juga: Pasca Tewasnya Pemilik Wisata Nateh HST, Masyarakat Hingga Penggiat Lingkungan Berduka

Baca juga: Polisi Batalkan Tes DNA Temuan Tengkorak di Sungai Raya HSS, Ini Penyebabnya

Kis meminta Kapolda Kalsel dan Kapolres HST harus segera turun tangan untuk secepatnya mengusut tuntas kasus ini," tegasnya. 

Kisworo mengatakan bahwa pada Desember 2017 silam, Abah Nateh bersama pihaknya dan para aktivis turut hadir dalam persidangan menolak izin tambang PT MCM. Dia bahkan menjadi saksi dalam persidangan itu.

"Saya minta Polisi agar mengusut tuntas kasus ini dan dibuka terang-benderang agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam kasus ini," ujarnya. 

Sementara itu, Kapolres HST AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas Iptu Akhmad Priadi mengatakan bahwa dari Polsek BAS dan Sat Reskrim Polres HST masih melakukan proses penyelidikan terkait kasus ini.

"Harap besar, akan kita ungkap secara terbuka," pungkasnya. 

Untuk diketahui, Riwayat perjuangan Abah Nateh pernah menjabat kepala Badan Perwakilan Desa Nateh dan Ia dikenal sebagai sosok yang lantang mempertahankan kelestarian Meratus dari aktivitas tambang.

(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved