Tribun Smart

Kemampuan Bahasa Asing Membawa Rezeki

Kemampuan berbahasa asing yaitu Inggris membuat gadis ini memiliki skill yang mendatangkan rezeki tambahan, yakni sebagai pembawa acara dan guide.

Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
banjarmasin post
Agnia Medina Hastuty, yang berprofesi sebagai MC. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kemampuan berbahasa asing yaitu Inggris membuat gadis ini memiliki skill yang mendatangkan rezeki tambahan, yakni sebagai pembawa acara alias MC dan guide atau pemandu wisata.

Sarjana akuntansi, alumnus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya ini menjadi MC berawal dari lulus kuliah dan mencoba berkompetisi di ajang Galuh Banjarbaru.
Pada 2022 itu ia terpilih sebagai Wakil III Galuh Banjarbaru, kemudian dipercaya untuk menjadi pembawa acara di event yang digelar Pemko Banjarbaru.

Menurut Agnia, kemampuan membawakan acara itu dipelajarinya secara otodidak. Maka ketika dapat kesempatan pertama sebagai MC ia perlu mempersiapkan diri selama tiga hari. "Kalau sekarang ya biasa saja, saat ada tawaran dan tahu konsep acaranya seperti apa, maka semuanya mengalir saja," terang Finalist of National Paper Competition 2021 ini.

Sekarang kemampuannya sebagai MC memang semakin terasah, sebab tak hanya acara-acara di kantornya, juga sering ada job dari pihak lain.

Jadi sambil kerja di perusahaan nasional di Banjarmasin, Agnia mengisi waktu weekend atau libur akhir pekan dengan bekerja sebagai MC dan guide.

Adapun profesi guide difasilitasi lembaga khusus di bidang itu, sehingga saat ada job maka ia kerjakan. "Sebagai guide, modalnya adalah kemampuan berbahasa Inggris yang saat kuliah saya aktif di organisasi kelas bahasa. Selain itu ditambah kursus bahasa Inggris dan Alhamdulillah meraih skor TOEFL 573," terangnya.

Pertama mendapat job sebagai guide adalah mendampingi mahasiswi Filipina yang mengikuti pertukaran mahasiswa dengan Universitas Sari Mulia Banjarmasin.

Pengalaman pertama itu juga memberi kesan tersendiri, yakni tatkala mahasiswi Filipina itu menanyakan kenapa Agnia memakai jilbab? "Dia bilang, why you wear a hijab? Saya jawab, ini kewajiban dalam agama saya. Tak tahunya besok hari dia belanja ke pusat perbelanjaan dan beli jilbab, kemudian mencoba memakai sambil minta saya membantunya. Hari berikutnya, jilbab itu ia hadiahkan kepada saya," ungkap Agnia.

Kesan didapat, meski berbeda agama, namun mahasiswi itu bisa menghargai perbedaan dan mereka saling menghormati.

Pengalaman lainnya saat menjadi guide, lanjut Agnia, ada saja orang asing yang interesting dan ingin lebih tahu dirinya secara personal. Namun Agnia selalu bersikap profesional dalam menghadapinya dan tetap pada tugas sebagai guide.

Agnia merasakan sangat penting punya kemampuan bahasa Inggris karena ini bahasa dunia dan bisa membuka peluang bagi kita.

"Contohnya peluang kerja. Dalam lamaran kerja, kadang ada kualifikasi bahasa asing. Selain itu peluang mendapat banyak relasi," terang Agnia.

Target Agnia saat ini adalah ingin terus belajar, termasuk meneruskan kuliah ke jenjang S2. 
"Saya memang ingin kerja dulu agar dapat pengalaman kerja, sehingga saat nanti kuliah S2 sudah paham dunia kerja dan bisan mempresentasikan," alasannya.

Agnia juga bersyukur orangtuanya selalu support atas semua kegiatan yang dijalaninya karena memang semuanya kegiatan yang positif.

Dari sejumlah pengalaman sebagai MC, gadis 25 tahun ini, punya tips sendiri sebagai MC yang selalu menjadi acuannya dalam bekerja. "Pertama adalah tahu format acaranya seperti apa, apakaj formal, semi formal, non formal?" ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved