Pendulangan Tala Longsor Telan Korban

Tewas di Lokasi Pendulangan, Warga Desa Martadahbaru Tambangulang Tanahlaut Ini Tinggalkan Lima Anak

Tewas di lokasi pendulangan emas, warga Desa Martadahbaru Tambangulang Tanahlaut ini tinggalkan lima anak

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BPOST GROUP/BANYU LANGIT ROYNALENDRA NARESWARA 
SUASANA pemakaman korban pendulangan di pekuburan umum di Desa Tambangulang, Selasa (10/9) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID-Tewas di lokasi pendulangan emas, warga Desa Martadahbaru Tambangulang Tanahlaut ini tinggalkan lima anak.

Tewasnya Zainudin (42) warga Desa Martadahbaru Kecamatan Tambangulang Kabupaten Tanahlaut,   Abdullah (29) warga Jalan Purnawirawan RT 04 RW 02 Desa Palm Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru dan Fadli (65) warga Jalan A Yani Desa Tambangulang RT 04 RW 02 menyisakan duka bagi keluarga masing-masing.

Pendulang emas tersebut tertimbun tanah longsor di lokasi pendulangan Desa Martadah, Tambangulang, Tala, Senin (9/9) malam.

Padahal ketiganya sudah biasa melakukan aktivitas mendulang sehingga cukup punya pengalaman.

Baca juga: Korban Gagal Ambil Pasir Emas, Tiga Pendulang Tewas Tertimbun di Tambangulang Tanahlaut Kalsel

Baca juga: Lantai Aula SMAN 7 Banjarmasin Ambruk, Disdikbud Kalsel Segera Usulkan Perbaikan

“Namanya musibah, tidak ada yang tahu. Tiba-tiba saja terjadi. Sudah sampai umurnya, sudah menjadi takdir Allah SWT,” ucap M Nawawi, saudara sepupu almarhum Fadli.

Bersama aparat kepolisian, Nawawi yang juga kades Tambangulang pada Senin malam hingga Selasa dini hari turut ke lokasi pendulangan.

Selasa pagi, ia turut memandikan jenazah almarhum Fadli di rumah duka. Juga turut melakukan proses penguburan di pemakaman umum di samping Mapolsek Tambangulang.

Ia menuturkan saudara sepupunya tersebut meninggalkan lima orang yang masih dalam tanggungan. Satu di antaranya anak sambung.

Dikatakannya, bekerja mendulang bukan hal baru bagi Fadli. Saat senggang selepas bercocok tanam padi atau setelah panen, dia biasa mendulang.

Sejak sebulan lalu selesai panen padi, Fadli kembali ikut mendulang untuk menambah penghasilan. Apalagi anggota keluarga yang ditanggungnya masih banyak.

Almarhum merupakan pekerja keras dan bertanggungjawab penuh pada keluarga. Karena itu saat hari gelap pun masih melakukan aktivitas mendulang emas.

Nawawi menuturkan lokasi pendulangan tersebut tanahnya cukup keras. “Tanah rampit. Kalau pun kena hujan dan longsor jatuh, belum tentu hancur tanahnya,” sebutnya.

Saudara sepupunya tersebut, lanjut Nawawi, hanya mendulang secara manual. Tak menggunakan mesin tapi hanya menggunakan linggis dan sejenisnya untuk mengeruk tanah. “Istilahnya itu mengambuh,” papar Nawawi.

Sebagai informasi, mengambuh hanya memanfaatkan sisa lubang tambang yang telah ada. Kemudian digali tipis-tipis menggunakan linggis atau sejenisnya. Kadang menggalinya melebar ke dalam atau menyelong (mengolong).

Saat itu lah kemudian tebing tanah di area bukaan pendulangan emas tersebut longsor dan menimpa tiga orang pendulang tersebut. (Banjarmasinpost.co.id/roy)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved