Bukti Prestasi Arya Saloka Meski Tanpa Amanda Manopo, Sukses Singkirkan Nominasi Drama Korea

BANJARMASINPOST.CO.ID - Walau tanpa Amanda Manopo, aktor Arya Saloka kembali membuktikan prestasinya di dunia akting.

Mini series Gadis Kretek yang dibintangi Arya Saloka dan Dian Sastrowardoyo berberhasil meraih penghargaan bergengsi.

Serial yang tayang di Netflix itu menyabet penghargaan Best Miniseries dalam kategori International Competition Program di ajang Seoul International Drama Awards 2024.

Predikat penghargaan tersebut terasa lebih spesial karena jajaran nominasinya pun tak main-main.

Ada mini series asal barat hingga Korea yang turut memperebutkan penghargaan tersebut.

Ya, Gadis Kretek yang dibintangi Arya Saloka berhasil menyingkirkan mini series lainnya berjudul 3 Body Problem, Moving, The Worst of Evil dan Daily Dose of Sunshine.

Baca juga: Detik-detik Jelang Vonis Sidang Cerai, Kuasa Hukum Sarwendah Yakini Satu Hal Soal Sosok Ruben Onsu

Prestasi tersebut diungkap oleh Sutradara Gadis Kretek, Kamila Andini.

"Selamat untuk kita semua, Gadis Kretek berhasil meraih penghargaan Best Miniseries dalam kategori International Competition Program di Seoul International Drama Awards!" tulis Kamila Andini dikutip Kamis (12/9/2024).

Dini, sapaan Kamila Andini mengaku bangga dengan pencapaian ini.

Karya series Gadis Kretek mampu bersaing dengan judul-judul besar seperti 3 Body Problem dari Netflix.

"Bangga banget mengingat Gadis Kretek bersanding dengan karya-karya terbaik lain seperti 3 Body Problem, Moving, The Worst of Evil, dan Daily Dose of Sunshine," tulis Kamila Andini.

Sebelumnya, series Gadis Kretek mendapatkan empat nominasi di Asia Contents Awards & Global OTT Awards 2024.

Serial garapan BASE Entertainment ini mendapatkan nominasi di kategori Best Creative, Best Director untuk Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, Best Lead Actor Female untuk Dian Sastrowardoyo, dan Best Supporting Actor Male untuk Arya Saloka.

Serial Gadis Kretek merupakan serial adaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala.

Cerita yang diangkat tentang perjuangan cinta sepasang kekasih dengan latar belakang industri kretek Indonesia di era 1960-an.