Selebrita

Pantas Dewi Perssik Tak Balas Sindiran Rizky Billar, Sentil Sifat Berbahaya Suami Lesti Kejora

Dewi Perssik disebut-sebut disindir oleh Rizky Billar di konten pamer mobil mewah. Dia malah menyebut jika suami Lesti Kejora itu orang toxic.

|
Editor: Murhan
Instagram dewiperssik9/rizkybillar
Kolase Dewi Perssik dan Rizky Billar. Pantas Dewi Perssik Tak Balas Sindiran Rizky Billar Suami Lesti Kejora, Sentil Orang Toxic. 

Toxic artinya perilaku atau sifat yang merugikan. 

Istilah ini menggambarkan situasi atau hubungan yang tidak sehat, berbahaya, atau negatif.

Perilaku tersebut ternyata tidak sebatas hubungan antar individual saja, tetapi juga muncul di berbagai aspek kehidupan manusia.

Mulai dari hubungan dengan pasangan, orang tua, hingga lingkungan kerja.

Sifat toxic tentu saja bisa merugikan individu-indvidu yang terlibat di dalamnya maupun di lingkungan sekitar. 

Hal ini bisa menciptakan budaya yang tidak sehat, memperburuk kesenjangan sosial, serta menghambat pertumbuhan dan kemajuan bersama.

Itu sebabnya, setiap orang perlu mengintrospeksi diri, mengenali sikap dan tindakannya yang mungkin terlihat toxic di mata orang lain. 

Nah, pastikan kamu bisa Kenali 5 Ciri Toxic Relationship yang Perlu Diwaspadai.

Baca juga: Tak Tutupi Lagi, Celine Evangelista Bongkar Sebab Dulu Cerai dari Stefan William, Kini Terganti Ria

Baca juga: Rizky Billar Oleng di Kamar Mandi, Suami Lesti Kejora Ikut Terdampak Gempa Saat di Jawa Barat

Membangun kesadaran ini perlu menjadi tanggung jawab bersama agar  membentuk lingkungan yang sehat.

Dengan membangun kesadaran dan mengambil tindakan yang positif, kita dapat memperbaiki kualitas hidup serta mendorong perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.

Ciri-Ciri Orang dengan Sikap Toxic 

Sifat toxic bisa berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Nah, berikut ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat toxic:

1. Orang toxic itu suka merendahkan

Orang yang toxic sering menggunakan kata-kata atau tindakan yang merendahkan orang lain.

Mereka mungkin menghina, mem-bully, atau mencemooh untuk memperkuat perasaan superioritasnya.

2. Menciptakan drama dan konflik

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved