Berita Tanahlaut

Aneka Produk Dapur Berbahan Limbah Ulin dari Tala Ramaikan Kalsel Expo Banjarbaru, Cek Harganya

Produk Industri Kecil Menengah (IKM) dari Kabupaten Tanahlaut meramaikan Kalsel Expo 2024 di Lapangan Murjani, Kota Banjarbaru.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Irfani Rahman
FOTO IST JOUNY STIAWAN UNTUK BPOST GROUP
INILAH produk barang dapur bikinan Jony Fink yang dipamerkan di Kalsel Expo di Banjarbaru. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Beragam produk Industri Kecil Menengah (IKM) meramaikan Kalsel Expo 2024 di Lapangan Murjani, Kota Banjarbaru,Kalimantan Selatan

Event tersebut dibuka sejak Rabu kemarin dan akan berlangsung hingga 22 September nanti. 

Produk IKM dari Kabupaten Tanahlaut (Tala) juga turut meramaikan event spektakuler tersebut. 

Seperti produk kerajinan tangan berbahan kayu limbah karya Jouny Stiawan, pemuda Desa Kandanganlama, Kecamatan Panyipatan.

Selama ini pemuda kreatif yang identik dengan warna pink ini dikenal sebagai perajin barang dapur berbahan limbah kayu ulin.

"Ada 71 pieces barang dapur yang meramaikan Kalsel Expo 2024 di Banjarbaru tersebut. Produk saya tersebut ada di stand Dinas Kehutanan Kalsel," sebutnya, Kamis (19/92024).

Produk kerajinan tangannya tersebut antara lain berupa cobek, ulekan, talenan, dan spatula. 

Baca juga: Hobi Melukis Sejak Remaja, Warga Pelaihari Ini Gratiskan Karya Lukisannya 

Baca juga: Catat, Mulai Besok Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru - Batulicin Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya

Sebagian besar berbahan limbah kayu ulin. Ada juga talenan yang ia bikin dari kayu pohon nangka.

Lelaki yang lebih familiar disapa Jony Fink ini mengatakan dirinya hingga sekarang masih fokus pada pemanfaatan kayu limbah.

Karena itu kini dirinya juga mulai memanfaatkan jenis kayu hutan lainnya. Termasuk memanfaatkan kayu nangka yang umumnya dianggap sebelah mata oleh masyarakat.

JONY FINK sedang membikin ulekan berbahan kayu limbah di kediamannya di Desa Kandanganlama.
JONY FINK sedang membikin ulekan berbahan kayu limbah di kediamannya di Desa Kandanganlama. Tala

Maklum, pohon nangka bukan jenis kayu ekonomis. Ketika telah berusia tua, umumnya ditebang dan dibiarkan hingga hancur atau dibakar.

Ia berupaya memanfaatkannya karena di tengah masyarakat cukup banyak pohon buah nangka. "Taras-nya masih bisa dimanfaatkan karena keras. Kalau bagian luarnya memang empuk dan mudah lapuk," papar Jony Fink.

Melalui keterampilan tangannya, ia mampu menyulap kayu nangka tua yang tak berguna menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Harga talenan berbahan kayu nangka ia lepas seharga Rp 25 ribu. Selama ini juga ada yang tertarik dan membeli produknya tersebut.

Baca juga: Update Rumah Ludes Terbakar di Saranghalang Tala,  Mobil dan Motor Turut Hangus

Baca juga: Kronologi Warga Kandangan HSS Tewas Tertimpa Batu Gunung Saat Menambang, Korban Tengah Bantu Suami

Lebih lanjut ia menyebutkan talenan ulin yang ia pamerkan di Kalsel Expo sebanyak 4 pieces. Per unit seharga Rp 45 ribu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved