Pileg 2024

Anggota Baru DPR dan DPD asal Kalsel Resmi Dilantik, Pemerhati Politik ULM Ingatkan Ini

Sebanyak 11 anggota DPR dan empat anggota DPD RI asal Kalimantan Selatan periode 2024-2029 resmi dilantik pada Selasa (1/10).

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Edi Nugroho
Tangkapan Layar Youtube DPR RI
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Anggota DPR, DPD dan MPR RI masa jabatan 2024-2029 di Ruang Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (01/10) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 11 anggota DPR dan empat anggota DPD RI asal Kalimantan Selatan periode 2024-2029 resmi dilantik pada Selasa (1/10).

Mereka adalah Bambang Heri Purnama dari Partai Golkar, Rifqinizamy Karasayuda (Nasdem), Habib Aboe Bakar Al Habsyi (PKS), Sandi Fitrian Noor (Golkar), M Rofiqi (Gerindra), dan Pangeran Khairul Saleh (PAN).

Enam orang itu mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel I yang meliputi, Kabupaten Banjar, Batola, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.

Sementara lima perwakilan di Dapil Kalsel II yang meliputi Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru dihuni semua wajah baru.

Baca juga: Ada Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMAN 1 Barabai, Begini Keterlibatan PWI Kalsel

Baca juga: Eks Ketua KPU Banjarbaru Diberhentikan Tidak Hormat, Ini Penjelasan KPU Kalsel

Mereka adalah Endang Agustina (PAN), Rikwanto (Golkar), Mariana (Gerindra), Machfud Arifin (Nasdem), dan Sudian Noor (PAN).

Sedangkan empat perwakilan DPD utusan Kalsel mayoritas dihuni wajah lama. Mereka yaitu Habib Zakaria Bahasyim, Gusti Farid Hasan Aman, Habib Hamid Abdullah. Sementara satu-satunya wajah baru sekaligus paling muda yang terpilih sebagai anggota DPD asal Kalsel adalah Muhammad Hidayattollah.

Pemerhati politik dari Universitas Lambung Mangkurat, Prof Bachruddin Ali Akhmad berharap para legislator tersebut benar-benar menjadi perwakilan rakyat Kalsel di Senayan.

Menurutnyq, wakil rakyat wajib menyuarakan dan mampu mewujudkannya dipanggar DPR serta program pemerintah pusat di Kalsel.

“Kalau hal itu tidak bisa diwujudkan setiap tahun bisa dikatakan kinerja mereka buruk. Terlebih anggota DPR yang juga mempunyai hak bersuara dan memutuskan. Berbeda dengan anggota DPD yang hanya bisa mengusulkan, parameternya sebatas, menyampaikan, dan mengusahakan secara informal,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Bachruddin, mereka juga wakil rakyat keseluruhan yang melakukan tugas legislasi dan pengawasan, serta penganggaran. Di sini wakil rakyat yang 15 orang tersebut peranya sudah menasional.

Di komisi-komisi yang ada di DPR dan DPD, mereka bisa memainkan sebagai politisi yang berlomba mewujudkan kepentingan rakyat seluruh Indonesia.

Jika mereka sukses berperan mereka akan memapak  menjadi aset nasional. Sehingga mereka tokoh Kalsel yang sudah menjadi milik rakyat indonesia.

“Itulah yang berhasil diperani oleh KH Idham chalid dan di era orde baru oleh Anang Adenansi dan Saymsul Muarif sebagai tokoh DPR di masanya, bahkan Syamsul Mu’arif dari kursi DPR sempat menjadi Menteri. Setelah era mereka ini, belum ada lagi tokoh kal sel yang sekeleber mereka. Meski berkali kali jadi anggota DPR atau DPD,” tuturnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved