Berita Barabai

Haji Asal HST Laporkan Dugaan Penipuan Pembelian Paket Internet, Tak Bisa Dipakai Saat di Arab

Dugaan penipuan pembelian paket telepon dan internet yang menimpa belasan jemaah haji dari HST tengah ditangani Polres HST.

|
Banjarmasinpost.co.id/Stanislaussene/Dok
Ilustrasi - Ratusan jemaah haji saat tiba di Halaman Masjid Agung Barabai disambut tangis haru keluarga, Kamis (11/7/2024) lalu. 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Dugaan penipuan pembelian paket telepon dan internet yang menimpa belasan jemaah haji dari HST tengah jadi perbincangan hangat di masyarakat.

Penelusuran BPost, Jumat (18/10/2024), kasus yang tengah bergulir di Polres HST ini menyebabkan kerugian bagi para korban dengan total nilai bervariatif.

"Ada yang beli dengan harga Rp 650.000 hingga Rp 800.000, bila dikalikan puluhan jemaah nilainya lumayan," ujar seorang jemaah haji (tak ingin disebutkan namanya).

Jemaah haji tersebut mengatakan, sebenarnya tujuan dilakukan pelaporan ke pihak kepolisian bukan soal nilai uangnya tapi sebagai bentuk kewaspadaan agar sewaktu-waktu tidak ada lagi korban seperti ini. 

"Kita inigin ada efek jera, karena yang ditipu ini jemaah haji dan jumlahnya cukup banyak. Ya, hitung-hitung penipuan berjemaah," ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, terkait kasus ini,  Kepala Kemenag HST, HM Rusdi Hilmi saat dikonfirmasi mengakui kasus ini tidak ada hubungannya dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 

"Bahkan, sales tersebut saat menawarkan paket haji kepada para jemaah haji juga tidak mendapatkan izin dari pihak Kemenag," ujarnya. 

Sementara itu, salah satu korban yang juga merupakan pegawai di Kantor Kemenag HST, Muzakkir saat ditemui pun menceritakan kronologi awal kejadian. 

"Jadi, penipuan ini berawal dari saat itu kita sedang melaksanakan monitoring pelaksanaan manasik haji di Kecamatan Pandawan. Saat istirahat kegiatan, sales itu masuk dan promosi tanpa seizin panitia," ujarnya. 

Muzakkir mengatakan singkat cerita, para jemaah haji yang membeli paket tersebut akhirnya mengetahui bahwa paket telepon dan internet itu tidak aktif saat tiba di Bandara King Abdul Aziz.

"Saya juga turut menjadi korban penipuan ini. Jadi, saya sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dan sudah menjelaskan dengan detail peristiwa ini," ujarnya.

Zakir mengatakan, bila ada sebagian korban yang mengakui bahwa pembelian paket haji ini atas rekomendasi pihaknya, itu tidak benar. 

"Saya sama sekali tidak merekomendasikan untuk membeli paket ke sales itu," ujarnya. 

Ia mengatakan, saat tiba di Makkah, pihaknya pun mencoba menghubungi sales tersebut namun informasi yang didapat sales tersebut sudah dipecat dari perusahaan.

"Hingga saat ini, kontaknya pun tidak bisa lagi dihubungi," ujarnya.

Kasihumas Polres HST, Iptu Akhmad Priadi mengakui, penanganan kasus ini masih terus berjalan. "Masih proses pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti," pungkasnya. (nan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved