International Judo Championsip 2024
Trio Pejudo Kalimantan Selatan Bikin Kontingen Daerah Lain Terkagum-kagum
Tiga atlet Kalsel rebut dua medali emas dan satu perak pada Yogyakarta Invitation International Judo Championship 2024 yang melibatkan 340 petarung
Penulis: Mulyadi Danu Saputra | Editor: Mulyadi Danu Saputra
BANJARMASINPOST.CO.ID, YOGYAKARTA - Diwakili tiga atlet, semuanya berhasil merebut medali. Dua emas dan satu perak. Begitulah kiprah pejudo Kalsel pada Yogyakarta Invitation International Judo Championship 2024 yang melibatkan 340 petarung dari dalam dan luar negeri.
Event itu digelar auditorium Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Jumat-Minggu (25-27/10/2024). Penyelenggara mempertandingkan beberapa kategori, mulai dari usia belia dengan umur 14 tahun, kemudian kategori kadet U-16 tahun, kategori junior U-18 tahun dan kategori usia U-20 tahun.
Fikri yang turun di kelas 60 kg meraih emas. Begitu pula Haekal di kelas 66 kg. Sedangkan Zaid di kelas 81 kg merebut medali perak. Zaid kalah di final oleh atlet Singapura yang lebih berpengalaman. Selain itu, Fikri terpilih jadi atlet terbaik, karena memperoleh nilai tertinggi.
“Kontingen dari daerah lain pada kagum. Kalimantan Selatan yang hanya membawa tiga atlet dan semuanya dapat juara,” ujar Jumadiono, pelatih yang mendampingi trio pejudo tersebut, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/10/2024).
Dia menuturkan, sebelum mengikuti kejuaraan ini, Fikri, Haekal dan Zaid digembleng secara khusus, terutama fisik. Jadi mereka siap hadapi lawan dengan berbagai kemungkinan.
“Memang yang kami turunkan adalah atlet andalan. Mereka sudah sering juara, baik di daerah, di regional, maupun di level nasional. Jadi percaya diri hadapi lawan dari daerah mana pun. Pengalaman bertanding yang mereka miliki, sangat membantu dalam kejuaran ini,” tutur Jumadiono.
Dia melanjutkan, prestasi dan karier mereka dalam olahraga ini masih panjang, karena rata-rata masih berusia 18 tahun. Bahkan Zaid masih 16 tahun. Berbagai kejuaraan masih sangat mungkin diikuti, dan memberi peluang untuk membawa harum Kalimantan Selatan.
“Problem klasik para atlet yang berprestasi seperti ini adalah pembiayaan. Untuk ikut kejuaraan seperti ini, mereka membiayai diri sendiri. Karena dukungan dari pemerintah daerah tidak ada, padahal mereka bertanding untuk dan atas nama Kalimantan Selatan,” beber Jumadiono.
Seadainya ada dukungan, imbuh dia, bakal lebih banyak potensi muda yang dapat dilatih dan jadi andalan Banua di arena olahraga. (banjarmasinpost/mulyadi danu saputra)
| Barito Putera Jamu Persiba Balikpapan, Begini Catatan Pertemuannya |
|
|---|
| Ini Alasan Kuat Kementrian Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Jadi Rp 88,4 Juta |
|
|---|
| Pisah Sambut Kajati Kalsel Berlangsung Hangat, Rina Virawati Pamit ke Forkopimda |
|
|---|
| Warga Miskin Non-BPJS Terancam Tak Bisa Berobat Gratis, RSUD Minta Dana Pendamping Tak Nol |
|
|---|
| Lomba Bangun Rumah Mini Delapan Jam, Tim dari HST Raih Juara Pertama Tingkat Kalsel |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.