Nasib Don Carlo Usai Bertemu Bos Real Madrid, Efek Skakmat AC Milan Dalam 5 Gerakan Taktik Fonseca

BANJARMASINPOST.CO.ID - Carlo Ancelotti bertemu dengan manajemen Real Madrid setelah kekalahan  dari AC Milan untuk membahas masa depannya, demikian klaim sebuah laporan.

Milan berhasil menorehkan apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai hasil yang cukup mengejutkan di Liga Champions saat mereka  menang 3-1 atas juara bertahan  di Santiago Bernabeu, dan itu memang pantas.

Menurut Marca, para pemimpin Real Madrid bertemu dengan Ancelotti setelah kekalahan 4-0 di El Clasico melawan Barcelona.

Tetapi setelah hasil negatif lainnya melawan Rossoneri, mereka berbicara dengannya lagi karena 'mereka ingin mengetahui pendapatnya di saat yang panas.

Seperti yang disampaikan oleh rekan-rekan kami di Football Espana , Ancelotti 'ditanya apakah ia merasa mampu membalikkan keadaan' dan apakah ia merasa bahwa skuad Real Madrid masih percaya pada ide-idenya. 

Baca juga: Liverpool Dapat Dorongan Besar Kejar Bintang Real Madrid 100 Penampilan, Transfer Talenta Luar Biasa

Baca juga: Lima Bintang AC Milan dalam Kemenangan Bersejarah atas Real Madrid, Termasuk Leao yang Kelas Dunia

Namun, dialog tersebut masih jauh dari tingkat krisis seperti sebelum Rafael Benitez dan Julen Lopetegui dipecat.

Ancelotti mengatakan kepada atasannya bahwa ia yakin para pemain masih berada di pihaknya meskipun dua hasil terakhir di Bernabeu.

Tetapi perubahan haluan diharapkan segera terjadi sebelum keadaan menjadi lebih buruk. Lima pertandingan Madrid berikutnya adalah Osasuna, Leganes, Liverpool (Liga Champions), Getafe, dan Athletic Club.

* Skakmat dalam lima gerakan dan taktik Fonseca menginspirasi kemenangan Real Madrid

Paulo Fonseca pantas mendapat banyak pujian atas cara ia mengatur AC Milan melawan Real Madrid tadi malam, terutama untuk lima gerakan taktis utama.

Seperti yang dilaporkan La Gazzetta dello Sport dalam artikelnya, dikutip Kamis (7/11/2024)  yang berjudul 'skakmat dalam lima gerakan.

Gerakan pertama adalah ia menggunakan Yunus Musah sebagai bek kelima di sebelah kanan untuk menggandakan pertahanan Vinicius Junior, yang mungkin tidak memenangkan Ballon d'Or tetapi tetap layak mendapatkan perlakuan khusus.

Milan bertahan melawannya dengan lima pemain , tetapi jumlah pemain tidak penting, sikap pemainlah yang penting. 

Fonseca sering menjaga garis pertahanan tetap tinggi, bertahan di tengah untuk menghindari umpan terobosan dan membiarkan pemain lain masuk di antara garis pertahanan, seperti yang telah dilakukannya melawan Inter, dengan mengorbankan sisi sayap.

Yang terpenting, ia berhasil membuat Milan kompak, sering kali terhimpit dalam ruang 20 meter, dengan tiga lini (bek, gelandang, penyerang) sangat berdekatan.