Liga Spanyol

Nasib Don Carlo Usai Bertemu Bos Real Madrid, Efek Skakmat AC Milan Dalam 5 Gerakan Taktik Fonseca

Nasib Carlo Ancoletti Usai Bertemu Pimpinan Real Madrid, Efek Skakmat AC Milan dalam lima gerakan dan taktik Paulo Fonseca di Liga Champions menang

Editor: Aprianto
Pierre-Philippe MARCOU / AFP
Nasib Carlo Ancoletti Usai Bertemu Pimpinan Real Madrid, Efek Skakmat AC Milan dalam lima gerakan dan taktik Paulo Fonseca di Liga Champions menang 

Hal ini membuat perbedaan, dan itu adalah sesuatu yang sering dibicarakan Arrigo Sacchi.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah peran yang dimainkan Rafael Leao. 

Ia terlihat bertahan hampir sebagai pemain ketujuh di barisan, ia membaca situasi dengan baik untuk mundur saat Theo Hernandez maju dan ia mengikuti lawannya saat bahaya muncul. Dengan kata lain, ia melakukan apa yang diminta Fonseca.

Milan juga menunjukkan gaya Fonseca saat menguasai bola. Real Madrid lebih banyak menguasai bola (57 persen) tetapi Milan melakukannya dengan jauh lebih baik, memainkan sepak bola posisional dan menguasai bola dengan baik, semuanya dengan mengendalikan laju permainan.

Saat Rossoneri menguasai bola, Theo Hernandez maju ke sisi kiri, Christian Pulisic maju ke tengah, Alvaro Morata mundur untuk membantu penguasaan bola, Yunus Musah sering bermain di tengah dan terkadang di sayap.

Hasilnya adalah struktur yang teratur, terutama berkat Youssouf Fofana dan Tijjani Reijnders di depan pertahanan, dan kebebasan yang tepat untuk berimprovisasi. 

Milan terkadang kehilangan bola dan menderita serangan balik Real Madrid, tetapi hampir selalu mengendalikan permainan dengan sangat baik.

Poin keempat adalah bahwa Alvaro Morata sangat penting . Ia adalah penyerang yang sangat cerdas, ia memiliki teknik dan menggunakan pergerakannya dengan baik, terkadang hampir menjadi playmaker tambahan. 

Kemudian, ia muncul beberapa meter dari lapangan untuk mencetak gol kemenangan, dan sulit diprediksi bukanlah hal yang buruk.

Pergerakan terakhir adalah bola mati. Milan banyak mencetak gol musim ini dari tendangan sudut dan tendangan bebas, karena mereka memiliki sundulan berbahaya di tengah (Thiaw kemarin, sebelumnya Pavlovic dan Gabbia), ditambah umpan berkualitas dari Pulisic, Theo, dan Reijnders.

Sungguh mengejutkan bahwa Fonseca sering memilih solusi yang sama: tendangan sudut ke arah kotak penalti, Morata menyerang tiang dekat, bek tengah melompat di belakangnya. 

Begitulah cara Thiaw mencetak gol, dan jika berhasil maka gol itu layak diulang.

(Banjarmasinpost.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved