Berita Banjarmasin

Pemuda 20 Tahun di Banjarmasin  Ditemukan Tergantung pada Seutas Tali, Keluarga Tolak Autopsi

Seorang pemuda yang ditemukan tewas tergantung pada seutas tali di rumahnya di Jalan Kuin Selatan Banjarmasin Barat, ini kata polisi mengenai hal ini

|
Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Foto Yani untuk BPost
Polisi saat mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Warga di Gang Pusara, Jalan Kuin Selatan, Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan  dikejutkan dengan penemuan seorang pemuda yang ditemukan tewas tergantung pada seutas tali di rumahnya pada Jumat (8/11/2024) pagi. 

Korban diketahui bernama MR (20), yang sehari-harinya tinggal di lokasi kejadian.

Penemuan ini bermula saat Muhammad Rizky (16), saksi sekaligus tetangga korban, sedang sarapan di warung depan rumahnya. 

Ketika kembali, Rizky melihat MR sedang memegang tali dan memainkannya di tangan. Melihat hal itu, Rizky merasakah hal yang tidak nyaman saat melihat temannya tersebut. 

Ia pun keluar memanggil kakaknya, Mila (41), dan bersama-sama mendatangi rumah korban. Keduanya kaget melihat MR sudah tergantung di ruang tengah rumah.

Rizky dan Mila segera menurunkan tubuh MR. Mila memeluk korban sambil mengangkatnya, sementara Rizky memotong tali dengan pisau. Namun, nyawa MR sudah tidak tertolong.

Baca juga: Viral Penampakan Buaya Besar Muncul di Area Laut Siring Pantai Pagatan Tanbu, Terekam Kamera Drone

Baca juga: Kondisi Rumah Paman Birin di Teluk Selong Banjar Pasca Dikabarkan Dicari KPK, Sepi Tak Ada Kegiatan

Polsek Banjarmasin Barat segera mengamankan lokasi setelah menerima laporan pada pukul 06.30 WITA. 

Melalui laporan dari Kapolsekta Banjarmasin Barat, melalui Kanit Reskrim Iptu Marzun Prakoso, olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban selain bekas jeratan tali di leher.

“Tidak ditemukan bekas luka pada tubuh korban. Yang terlihat hanya bekas jeratan tali di bagian leher,” tukasnya, Jumat siang. 

Keluarga korban telah menolak permintaan otopsi dari pihak kepolisian dan menerima kejadian ini sebagai takdir. Polisi menyebutkan bahwa keluarga telah menandatangani berita acara penolakan autopsi.

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved