Berita HSS

Program Cetak Sawah, Dinas Pertanian HSS Ditarget 46 Ribu Ha di 2025, Terbanyak di Dua Wilayah Ini

Kementan RI targerkan ribuan hektare pada Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Kalimantan Selatan, untuk Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak ini

Penulis: Hanani | Editor: Irfani Rahman
DoK/BPOST
Petani di Desa Banua Hanyar, Kecamatan Daha Selatan membuat saluran air. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Kementerian Pertanian menargetkan 417.320 Hektare untuk Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Kalimantan Selatan, berdasarkan lahan potensial.

Sebanyak 58.987 hektare berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.

Kepala Dinas Pertanian HSS Muhammad Noor, kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (12/11/2024) menjelaskan, dari luas lahan potensial itu, HSS diberi target 46 ribu hentar di tahun pertama.

 “Diusahakan untuk tanam padi. Anggarannya bersmber dari APBN. Tahun 2024 ini, kami usulkan calon petani dan calon lokasi dulu. Tersecbar di 10 kecamatab, 34 Desa sekaligus menyosialisasikan ke masyarakat,”katanya.

Ditambahkan, luas lahan di HSS yang masuk data potensial di Kalsel  tersebut untuk program selama 4 tahun. “Tahun pertama tahun 2025 targetnya 46 ribu hektar,”jelasnya.

Berdasarkan data di Seksi Perluasan dan Perlindungan Lahan Dinas Pertanian, Pemkab HSS tahun 2024 iai mengusulkan seluas 769 hektar untuk calon petani dan calon lokasi.

Baca juga: Kementan Bakal Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Kalsel,  Dilakukan Bertahap, Berikut Wilayahnya

Baca juga: BREAKING NEWS- Heboh Kabar Remaja Tenggelam di Ujungbatu Pelaihari, Polisi Langsung ke Lokasi

Dari 10 Kecamatan yang masuk sasaran program, terluas di Kecamatan Daha Selatan dan Kecamatan Angkinang. Masing-masing 100 hektare. Kasi Perluasan dan Perlindungan Lahan, Wahyuni menambahkan, soal CSR data luasannya dari berbagai sumber. “Ada yang dari Kades, 104.000 hektare, dar Kementerian 46.423 Hekter dan dari Dinas Pertanian sendiri 796,”imbuhnya.

Dari Dinas Pertanian, sebut Wahyuni data bersumber dari Balai Penyuluh Pertanian. Dari semua data tersebut, ditapis/disaring/ tumpeng susun/overlay dengan kondisi pola ruang yang ada.

 “Sebab, syarat cetak sawak rakyat adalah lahannya ada, clear dan clean. ARtinya tidak bermasalah, di luar HGU, dan diluar hutan lindung. Jadi saat ini masih tahap penyaringan,”kata Wahyuni.

Informasi mengenai program CSR, lanjut dia sudah disampaikan ke para petani melalui penyuluh yang meninformasikan kepada petani di wilayah binaannya yang memiliki potenis perluasan areal sawah.

Mengenaik biaya program itu, sesuai arahan Menteri Pertanian, dibiayai APBN. “Jumlah per hektarenya belum tahu. “Kalau program 2016 lalu, Rp 16 juta. Yang akan datang info awalnya lebih dari Rp 16 juta per hectare,”imbuhnya.

(banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved