FIFA Beri Catatan Khusus Markas Barito Putera, Stadion Demang Lehman Ready Awal 2025

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Delegasi Federation Internationale de Football Association (FIFA) bersama pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengunjungi Stadion Demang Lehman di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin siang (9/12/2024). 

Pemantauan dan pengecekan homebase PS Barito Putera itu berlangsung dari pukul 15.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita. Selama rentang waktu tersebut, rombongan terlihat melakukan inspeksi menyeluruh di Stadion Demang Lehman, mulai dari area luar hingga bagian dalam stadion.

Dalam prosesnya, Direktur Konsultan Stadion dan Infrastruktur FIFA, Benjamin Veenbrink
sempat berhenti di beberapa titik strategis untuk melakukan pemeriksaan lebih mendetail. Beberapa fokus utama inspeksi meliputi kondisi pegangan pipa tangga, railing stadion, dan aspek keamanan di pintu masuk penonton. 

"Kunjungan dan pengecekkan ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian antara PSSI dan FIFA dalam rangka transformasi sepakbola di Indonesia, pasca kejadian tragedi yang terjadi di 2022 lalu," tutur Head of Infrastructure, Safety dan Security PSSI, Adi Nugroho kepada banjarmasinpost.co.id.

Setelah insiden maut tersebut, Kementerian PUPR melakukan renovasi, terutama pada stadion-stadion yang digunakan untuk Liga 1 dan sebagian Liga 2. "Kami telah mengunjungi stadion sejak bulan Juni lalu, dan kunjungan ini termasuk sisanya. Kunjungan ini selama satu hari saja," ujar Adi.

Dia mengatakan, kunjungan ini bertujuan memastikan aspek keselamatan dan keamanan penonton, mulai dari kedatangan, masuk ke stadion, duduk, hingga keluar. Selain itu, fasilitas untuk tim, tamu undangan, VIP, serta pengaturan antrean juga menjadi perhatian, dengan perhitungan teknis yang matang.

"Kami tidak ingin ada area rawan yang dapat menimbulkan risiko cedera atau kecelakaan. Tentunya, klub tuan rumah ingin segera menggunakan stadion ini. Insya Allah pada tahun depan," jelas Adi.

Saat ini, stadion dengan rumput dan ruangan yang sudah lebih baik bisa mulai dipakai meskipun belum sepenuhnya selesai.

Ada pun catatan yang diterima Adi dari delegasi FIFA yang perlu diperhatikan termasuk soal finishing atau merapikan yang sudah direnovasi, ada pula di ruang Venue Operation Center (VOC) serta pemasangan CCTV yang seharusnya menghadap langsung ke lapangan. 

"Nah di ruang VOC ini nantinya akan ada petugas keamanan, kepolisian, tim tiket, dan bisa juga medis yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan sepak bola," terang Adi.

Selain itu, ada beberapa penyesuaian struktur, seperti jalur akses, ketinggian pagar, kerapian railing, dan pembagian kategori area VIP dan VVIP. Jalur-jalur tersebut dirancang agar tetap terbuka dan dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Memang ada pengurangan kapasitas karena transformasi ini membuat beberapa area menjadi single suite. Kapasitas tribun kini dihitung berdasar jumlah bangku yang terpasang dan memungkinkan penonton melihat garis lapangan dengan baik," bebernya.

Tak hanya itu, Adi enggan ada penonton yang terhalang tembok, railing, atau berada di sudut rawan seperti tangga yang dapat menyebabkan cedera. Dia menyampaikan bahwa semua ini dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan penonton serta mendukung kemajuan sepak bola di Indonesia. (banjarmasinpost/m andra ramadhan)