Kabar Kaltara

Ratusan Warga dari Rekan dan Keluarga Korban Dugaan Pengeroyokan Padati Kantor Polres Tarakan

Ratusan warga dari rekan dan keluarga korban dugaan pengeroyokan padati kantor Polres Tarakan

Editor: Edi Nugroho
 (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)
Ratusan warga yang merupakan rekan dan keluarga para korban dugaan penyerangan dan pengeroyokan memadati Kantor Polres Tarakan, Kamis (2/12/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TARAKAN-Ratusan warga dari rekan dan keluarga korban dugaan pengeroyokan padati kantor Polres Tarakan, Kamis (2/1/2025).

Kedatangan ratusan warga di Kantor Polres Tarakan, Kamis (2/1/2025) untuk mengawal laporan para korban penyerangan dan pengeroyokan yang dilakukan secara tiba-tiba di saat konvoi malam tahun baru di Jalan Aki Balak Tarakan, Kalimantan Utara.

Hendra salah satu korban pengeroyokan mengaku, kedatangannya ke Kantor Polres Tarakan bersama keluarga dan rekan-rekannya untuk melaporkan penyerangan dan pengeroyokan yang dialaminya bersamaa tiga rekannya. 

Akibat peristiwa ini ia dan rekannya mengalami luka di bagian kepala, bibir, pinggang dan tulang rusuk.

"Kena pinggang sampai ke tulang rusuk. Mungkin kena tumbukan atau tendangan karena kami tidak paham apa ini yang terjadi. Kami pikirnya cuma menyelamatkan diri saja waktu itu," ucap Hendra.

Hendra menceritakan kronologi penyerangan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenalnya. 

Saat itu malam tahun baru ia bersama rekan-rekannya melakukan konvoi dengan mengendarai sepeda motor.

Namun saat berada di Jalan Aki Balak, jalan begitu ramai. 

Tiba-tiba saja, Hendra melihat salah satu rekannya dipukul oleh orang tak dikenal, sehingga temannya itu terjatuh. Tapi tidak lama kemudian ia pun juga dipukul. 

Seingatnya para pelaku menyerang tanpa senjata alias tangan kosong termasuk dirinya. Saat ia dipukul ia malah sempat bertanya kenapa memukul dirinya.

"Kenapa kamu pukul saya, tiba-tiba orang nda terhitung injak-injak saya. Mereka hajar kami dari belakang," akunya.

Ditanya apakah pelakunya sesama pengendara karena malam itu Jalan Aki Balak juga sedang macet, ia menduga pelaku dari arah pinggir jalan, karena di pinggir jalan banyak orang yang menonton keramain di jalan.  

"Penonton diduga dari pinggir jalan. Kami tidak tahu, menonton atau memantau pergerakan  kami," paparnya.

Ia melanjutkan lagi, memang saat itu bersama rekannya menggeber motor karena memang itu adalah motor matic standar. 

"Kami ikut meriahkan saja waktu itu,"  ungkap Hendra, warga Pasir Putih Kota Tarakan ini. 

Hendra mengakui posisinya memang sesaat setelah malam Tahun Baru ia bersama rekan-rekannya hendak merayakan malam tahun baru. Namun tak menyangka tiba-tiba diserang.

Selain Hendra, ada Rivaldi, salah seorang korban, mengakui sebenarnya kronologis yang mengetahui detail adalah salah seorang rekannya yang pertama kali mengalami pengeroyokan. 

"Cerita teman saya korban pertama, dia lewat terus tiba-tiba teman saya ditendang dari belakang. Teman saya berhenti dan tanya ke orang tendang dia kenapa tiba-tiba menendang, setelah ditanya begitu langsung teman saya dihajar. Teman kami yang lain tidak terima jadi saling membantulah," ujar Rivaldi.

Ia melanjutkan lagi, cukup banyak korban yang dihajar dan orang yang memukul dirinya juga tidak sempat ia lihat wajahnya.

" Saya posisi jatuh dari motor baru posisinya tengkurap langsung dihajar. Nda sempat kami lihat, cuma perkiraan kalau saya itu dikeroyok tiga orang," akunya.

Adapun rekan-rekannya yang sama-sama jadi korban tahu orang yang menyerang mereka. 

"Kenal orangnya tapi tidak tahu namanya. Kami cuma lewat tiba-tiba diserang pada saat di Aki Balak. Yang diserang satu orang teman saya, nda terima teman kami lain langsung di situlah awal mulanya. Posisi saya juga saat itu sudah di seberang memutar. Pas saya lihat ke sana teman saya sudah dihantam, dikeroyok. Nah pas saya mau ke sana, mereka (pelaku) keluar dan teman saya dikejar  pakai golok, jadi kami lari semua," ungkapnya. 

Matanya sendiri lebam membiru karena ditinju para pelaku. Memang  tadi malam sengaja ingin konvoi saja karena ingin merayakan malam tahun baru.

"Kami tidak ada masalah sama orang. Kami hanya ngeber-ngeber saja. Kami meluapkan kegembiraan itu karena malam tahun baru, cuma kami herankan kenapa tiba-tiba diserang," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Korban Pengeroyokan di Tarakan Ngaku Diserang Saat Konvoi Malam Tahun Baru, Begini Kronologinya ,

 

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved