Kampusiana

Biayai Kuliah dari Gaji Bersihkan Taman, Begini Cerita Petugas Kebersihan UIN Antasari Menjadi Dosen

Hidup pas-pasan tak membuat Muhammad Rahmani Abduh patah semangat. Ia terus berjuang meski jadi cleaning servis hingga menjadi doses di UIN Antasari

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Muhammad Rahmani Abduh melakukan rutinitas sebagai petugas kebersihan di UIN Antasari Banjarmasin, Jumat (17/1). Ia baru saja lulus seleksi CPNS dosen di kampus yang sama. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat banyak generasi muda mengejar pekerjaan sesuai passion, Muhammad Rahmani Abduh justru memilih jalan berbeda. Bagi pemuda kelahiran 1999 asal Desa Sinarbaru, Kecamatan Rantaubadauh, Kabupaten Baritokuala, dalam bekerja, terpenting halal.

Perjuangannya mencari nafkah dimulai sebagai petugas kebersihan di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin pada 2019, saat masih berstatus mahasiswa di kampus tersebut

Setiap pagi, sebelum pukul 07.00 Wita, Abduh berangkat dari kos yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari kampus. Tugasnya adalah membersihkan taman dan merawat rumput hingga siang.

“Saya awalnya bekerja berjualan, ikut orang,” ungkap Abduh mengenang masa-masa awal bekerja. Namun, menjelang akhir pendidikan, terutama saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pedalaman Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Abduh merasa sulit untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.

“Setelah KKN selesai, saya mulai mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi di semester akhir biaya kuliah semakin besar,” kenangnya.

Ketika ada lowongan pekerjaan sebagai cleaning service di kampusnya, Abduh memberanikan diri melamar. Meski sempat mendapat pertanyaan dari dosen mengenai kemampuannya untuk bekerja sambil kuliah, Abduh tetap yakin.

“Saya yakin bisa menjalani keduanya. Saya perlu pemasukan, dan saya tidak merasa malu bekerja selama itu halal,” tegasnya.

Dengan gaji dari pekerjaan sebagai cleaning service, Abduh mampu membiayai kebutuhan hidupnya, mulai dari biaya kos, kebutuhan pokok, hingga pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk S1.

Abduh menyelesaikan studi Strata 1 di Program Studi Ekonomi Syariah pada 2020. Bermodal ijazah sarjana, ia mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemkab Batola, namun gagal di tahap administrasi. Namun kegagalan itu tak membuat perjuangan Abduh runtuh.

Suatu hari, ia mendapat tawaran dari dosen UIN Antasari, Munisah, untuk melanjutkan studi S2. Abduh sempat ragu karena keterbatasan dana. Namun Munisah memberikan dukungan penuh, bahkan membantu Abduh untuk biaya mendaftar S2.

Berkat bantuan tersebut dan gajinya sebagai cleaning servis, Abduh melanjutkan pendidikan magister di Program Studi Hukum Ekonomi Syariah UIN Antasari. Ia berhasil diwisuda pada 2022.

Setelah lulus S2, Abduh mencoba peruntungan kembali mengikuti seleksi CPNS pada 2023. Pada saat itu, Abduh mencoba mengikuTI seleksi dosen Politeknik Negeri Banjarmasin. Namun lagi-lagi gagal di tahap akhir, kalah dalam perangkingan dengan hanya satu posisi yang tersedia.

“Saat itu belum rezekinya juga. Saya kalah di perangkingan, waktu itu yang dicari cuma satu orang, dan tahap akhir itu tersisa dua orang termasuk saya,” kenangnya.

Gagal dua kali seleksi CPNS, Abduh tidak menyerah. Ia terus berusaha dan akhirnya berhasil lulus seleksi CPNS 2024. Dia lulus menjadi dosen di Fakultas Syariah UIN Antasari.

Dukungan orangtua, dosen, dan rekan-rekan kerja menjadi sumber kekuatan bagi Abduh untuk terus berjuang. “Motivasi saya sederhana, saya ingin membahagiakan orangtua yang selalu mendoakan dan mendukung saya,” ujarnya.

Abduh juga banyak belajar tentang menghargai setiap proses yang dilalui. Ia tidak malu menceritakan kepada mahasiswa bahwa ia pernah bekerja sebagai cleaning service.

Kini, setelah berhasil menjadi dosen CPNS, Abduh tidak lupa berterima kasih kepada mereka yang telah mendukungnya sepanjang perjalanan, terutama dosen-dosen yang selalu memberikan motivasi dan bantuan.

Meski sudah dinyatakan lulus CPNS, ia belum mengundurkan diri sebagai petugas kebersihan sembari menunggu proses pemberkasan SK rampung. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved