Berita Kotabaru

Distribusi Menyeberangi Laut, Ini Tantangan Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar di Kotabaru

Sejumlah tantangan nampaknya bakal mewarnai persiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.    

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri).
Siswa SDN 2 Semayap menyantap MBG yang mulai diujicobakan, Jumat (24/1/2024) lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Sejumlah tantangan nampaknya bakal mewarnai persiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.    

Pasalnya, kawasan Kotabaru ya g terdiri dari kepulauan, pegunungan dan juga banyak kawasan pelosok tak sama dengan kawasan penduduk ya g ada di perkotaan.

Diketahui, ujicoba MBG telah berlangsung kemarin, dengan melibatkan ratusan murid di dua sekolah dasar sebagai sampel. Yakni SDN 3 Semayap dan SDN 2 Semayap.

Diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya (Disdikbud) Kotabaru, Selamat Riyadi, pihaknya mengawali dengan pendataan.

Baca juga: Hadapi Porprov Kalsel, Taekwondo Tabalong Tingkatkan Intensitas Latihan

Baca juga: Buku Bumi Lambung Mangkurat–Bentangan Zamrud Bakal Diluncurkan di Momen HPN 2025 di Kalsel

"Kemudian kita juga melakukan persiapan khusus. Karena wilayah Kotabaru ini sangat luas," sebut Selamet.

Menurutnya pengadaan dan distribusi di kawasan tertentu, seperti menyeberangi laut, pegunungan, hingga kawasan  sekolah yang terpencil menjadi tantangan tersendiri untuk disikapi sejak awal.

"Tapi kita akan terus upayakan dan evaluaai nantinya, berharap di akhir 2025 sudah merata. Sebagaimana target presiden," timpal Selamet.

Adapun data daei 22 kecamatan di Kotabaru, setidaknya terdapat 250 SD Negeri dan Swasta, 210 TK, dan 68 SMP yang akan menjadi sasaran program MBG.

Sementara itu ditambahkan Dandin 1004 Kotabaru, Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo, estimasi waktu memang jadi perhatian saat pelaksanaan program MBG ini.

"Estimasi waktu pendistribusian itu 30 sampai 40 menit, agar makanan yang disiapkan dalam kondisi baik saat dikonsumsi," sebut Dandim.

Mengenai hasil ujicoba di dua sekolah, para siswa banyak yang menyukai dan dinilai sudah mendekati apa yang diharapkan, sebagaimana kriteria empat sehat lima sempurna.

Meskipun masih ada beberapa yang perlu dievaluasi, seperti pemaksimalan dari harga per porsi Rp10.000, karena masih terbilang belum memenuhi. Seperti belum ada buah namun ada susu, atau sebaliknya. (Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri).

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved