Berita Batola

195 Desa di Batola Terdampak Banjir Rob, Kecamatan Jejangkit dan Mandastana Terparah

Sebanyak 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Batola, yang terdiri atas 195 desa terdampak banjir rob ini

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon
Salah seorang pengendara saat melintas genangan air di salah satu ruas jalan di Desa Bangkit Baru Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) terdampak dari adanya fenomena banjir rob sejak beberapa pekan terakhir.

Dan salah satu kabupaten yang terdampak fenomena banjir rob tersebut, tidak lain adalah Kabupaten Barito Kuala (Batola). Bahkan Batola bisa dibilang dikepung oleh fenomena banjir rob tersebut. Pasalnya seluruh kecamatan di Batola turut merasakan dampaknya.

Hal ini pun diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Batola, M Siregar ketika dikonfirmasi dampak banjir di Batola sejak beberapa pekan ini.

"Sebanyak 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Batola, yang terdiri atas 195 desa terdampak banjir rob ini," ujarnya.

Baca juga: Bawa 3 Paket Sabu Siap Edar, Warga Tapin Ini Diringkus Satresnarkoba Polres Batola

Baca juga: Diterjang Banjir, Sebagian Besar Warga Mandastana Batola Keluhkan Penyakit Kulit

Hanya saja digarisbawahi oleh M Siregar untuk kawasan yang terdampak bervariasi ketinggian airnya.

"Belum ada satu kecamatan pun yang bebas banjir. Hanya ada yang parah dan tidak, ada yang sampai masuk ke dalam rumah dan tidak," jelasnya.

M Siregar pun membeberkan sejumlah kecamatan yang terbilang parah, ada di beberapa desa khususnya di Kecamatan Jejangkit maupun Kecamatan Mandastana.

"Bahkan di Desa Bahandang Kecamatan Jejangkit, sepeda motor dan mobil pikap tidak bisa lewat karena air sangat tinggi. Jadi harus pakai perahu," katanya.

Baca juga: Warga Desa Bangkit Baru Batola Terdampak Banjir, Sudah Dua Bulan Sawah Terendam 

Disinggung mengenai penyebabnya, M Siregar menerangkan banjir didominasi oleh fenomena banjir rob.

"Ditambah lagi banjir kiriman dan juga hujan, sehingga debit air makin tinggi," jelasnya.

Meskipun demikian, M Siregar membeberkan bahwa untuk status banjir di Batola saat ini masih siaga.

"Masih siaga, belum masuk tanggap darurat," pungkasnya.(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved