Berita Viral
Nasib Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Tak Bisa Ikut SNBP 2025, Imbas Sekolah Lalai Isi PPDS
Nasib pilu dialami ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), yang terancam tidak bisa mengikuti tes SNBP 2025.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
BANJARMASINPOST.CO.ID - Nasib pilu dialami ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), yang terancam tidak bisa mengikuti tes Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, viral di media sosial.
Hal ini terjadi lantaran pihak sekolah yang lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS) hingga waktu yang ditetapkan.
Padahal para siswa sudah melakukan persiapan selama 5 semester agar bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, melalui jalur beasiswa atau prestasi sehingga tak perlu mengeluarkan biaya.
Kejadian yang merugikan inipun membuat para siswa turun untuk melakukan demonstrasi kepada sekolah agar bertanggung jawab atas kelangsungan nasib mereka ke depan pada Senin (3/2/2025).
Setidaknya ada sebanyak 115 siswa yang terancam tidak bisa mengikuti SNBP 2025 lantaran kelalaian pihak sekolah.
Baca juga: Update Harga Emas Antam 4 Februari 2025 Melambung: Naik Rp29.000 per Gram, Berikut Detailnya
Baca juga: BREAKING NEWS - Pengecer Bisa Jual Gas Elpiji 3 Kg Lagi, Dasco Ungkap Instruksi Prabowo pada Bahlil
Dilansir melalui akun instagram @undercover.id Selasa (4/2/2025) aksi protesitu pun sempat menimbulkan ketegangan di antara siswa dan pihak sekolah sampai harus dikawal pihak kepolisian.
Telihat siswa sempat ricuh dan berteriak saat Waka Kurikulum keluar ruangan.
Atas kejadian tersebut, Kepala SMAN 1 Mempawah, Endang Superi Wahyudi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh orangtua murid dengan kejadian yang dialami siswa Kelas XII SMAN 1 Mempawah.
Dirinya menegaskan akan bertanggung jawab atas masalah yang terjadi, dengan memberikan bimbingan belajar agar siswa eligible dapat lulus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Dikutip melalui kompas.com, Wakil Kepala SMA 1 Mempawah Febrini mengatakan, pihak sekolah telah mencarikan solusi, yakni dengan melakukan kunjungan ke bagian admin di pusat untuk meminta perpanjangan waktu.
“Kami akan melakukan kunjungan ke admin pusat, besok Insyaallah,” ucap Febrini.
Selain itu, lanjut Febrini, pihak sekolah juga akan membiayai bimbingan belajar selama 3 bulan untuk siswa yang memenuhi syarat.
Sekedar informasi, bagi siswa SMA/SMK/MA yang berniat mengikuti SNBP. Salah satu persyaratannya adalah sekolahnya wajib melakukan registrasi di portal SNPMB Kemdikbud.
Setelah registrasi berhasil, sekolah juga diwajibkan untuk mengisi rapor siswa yang eligible di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dengan lengkap dan benar.
Dan saat ini sistem pada portal itu telah ditutup sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Sebab Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) adalah salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang diadakan oleh Kemendikdasmen RI. Salah satunya berdasarkan nilai rapor.
(Banjarmasinpot.co.id/Danti Ayu)
| Syok Warung Langganan Kini Dipasang Spanduk Bakso Babi, Cewek Berhijab Kecele, 9 Tahun Disembunyikan |
|
|---|
| Sudah Bayar Rp503 Juta, Sri Pilu Anaknya Gagal Masuk Polisi, Malah Gugur di Seleksi Tahap Awal |
|
|---|
| Turun dari Mobil Lalu Mengemis di Lampu Merah, Kakek Berbaju Lusuh Itu Bikin Publik Merasa Tertipu |
|
|---|
| Soal Kenaikan Gaji ASN Dijawab Menkeu Purbaya, Intip Besaran Gaji PNS yang Terjadi Saat Ini |
|
|---|
| Bak Dracin, Nenek Pencuci Piring Diantar Kerja Pakai Mobil Rp6 Miliar, Terkuak Siapa Dia Sebenarnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.