Berita Tapin

Bulog Mulai Beli Gabah Petani Tapin Tengah dan Binuang, Patok Harga Rp6.500 per Kilogram

Di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan (Kalsel). Bulog mulai menyerap gabah petani meski puncak panen belum terjadi. 

|
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID/STANISLAUS SENE
GABAH KERING- Ilustrasi tumpukan karung berisi gabah milik petani Desa Bitahan, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (arsip 2021). Di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan (Kalsel). Bulog mulai menyerap gabah petani meski puncak panen belum terjadi.  

BANJARMASINPOST.CO.ID-   Di Kabupaten Tapin, Bulog mulai menyerap gabah petani meski puncak panen belum terjadi. 

Hal ini disampaikan Muhammad Riza Wahyudi Al-Akram, kepala Bulog Cabang Hulu Sungai Tengah (HST), yang membawahi Banua Enam, melalui pesan singkatnya, Sabtu.

Menurut Riza, penyerapan gabah sudah dilakukan di beberapa titik dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Ini seperti di Kecamatan Binuang pada Kamis (13/2). 

Penyerapan selanjutnya dijadwalkan di Kecamatan Tapin Tengah pada Senin (17/2) atau Selasa (18/2).

Baca juga: Gabah Petani Akan Dibeli Bulog, Dinas Pertanian Banjar: Berharap Harga Padi Stabil 

Baca juga: Padi Milik Petani di Kawasan Gambut Banjar Dijual Melalui Koperasi

Riza mengatakan pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada petani bahwa Bulog siap menyerap gabah dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

Dia pun berharap seluruh pemangku kepentingan termasuk TNI dan media turut serta dalam menyukseskan kebijakan ini.

Pada penyerapan saat ini, Riza mendapati petani kesulitan melakukan pengeringan gabah karena berhadapan dengan musim hujan. Keberadaan dryer atau pengering pun menjadi tantangan utama.

Riza juga mengimbau petani di Tapin agar memperhatikan proses budidaya termasuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga gabah benar-benar berkualitas.

“Jika kualitas gabah bagus, petani akan senang, dan stok yang dimiliki pemerintah juga terjaga. Insya Allah, ini membawa berkah bagi kita semua,” pungkasnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau sawah petani di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Sabtu (8/2), juga menyampaikan kebijakan mengenai penyerapan hasil pertanian.

Didampingi Gubernur Kalsel Muhidin, Zulhas menyampaikan kepada petani  GKP tidak boleh di bawah Rp 6.500 per kilogram dan beras Rp 12 ribu per kilogram. Harga ini bisa didapat petani di Bulog. Oleh karena itu dia mengintruksikan kepada Gubernur Muhidin agar melakukan monitoring. 

Sementara kbijakan Bulog akan membeli gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram dibenarkan Dinas Pertanian Banjar.

“Itu diterapkan sampai ke daerah termasuk di Kalsel. Harapannya harga gabah tetap stabil. Bulog akan ambil Rp 6.500 per kilogram  jika harga gabah di petani lokal di bawah itu,” kata 

Kepala Seksi Pengembangan Sarana Pertanian Gusti Rahmat mewakili Kepala Dinas Warsita.
Namun selama 2024, petani Banjar tidak menjual gabahnya ke Bulog karena harga di pasaran lebih tinggi. Kebijakan itu, diperkirakan Rahmat, bisa dirasakan pada Agustus-September mendatang saat panen.

Adapun cara petani agar bisa menjual gabah ke Bulog yakni melaporkan harga di bawah Rp 6.500 per kilogram ke Balai Penyuluh Pertanian dan Dinas Pertanian. “Agar nanti bisa disuarakan ke Bulog,” kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved