Ramadhan 2025

Batas Waktu Mengganti Qadha Puasa Sebelum Ramadhan 2025, Jangan Sampai Terlewat

Bagi yang belum mengganti sisa hutang puasa pada Ramadhan 1445 H lalu, simak batas waktu sebelum Ramadhan 2025 tiba

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Rahmadhani
Freepik.com
QADHA - Batas Waktu Mengganti Qadha Puasa Sebelum Ramadhan 2025, Jangan Sampai Terlewat 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagi yang belum mengganti sisa hutang puasa pada Ramadhan 1445 H lalu, simak batas waktu sebelum Ramadhan 2025 tiba.

Qadha puasa ini sebaiknya dilakukan sebelum 1 Ramadhan 1446 H tiba, yang diperkirakan akan dimulai pada Sabtu (1/3/2025) mendatang.

Jika sesuai perhitungan, maka batas waktu untuk mengqadha puasa Ramadhan hanya tersisa kurang dari 10 hari lagi.

Dikutip melalui palu.tribunnews, Rabu (19/2/2025) Umat Muslim yang ingin mengganti puasa Ramadhan dapat melakukannya kapan saja, asalkan tidak pada hari yang dilarang untuk berpuasa.

Namun, tetap ada batas waktu yang ditetapkan untuk mengganti puasa sebelum Ramadhan 2025 tiba.

Kapan Batas Waktu Puasa Mengganti Puasa Ramadhan?
Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), terdapat dua pendapat ulama mengenai waktu batas akhir qadha puasa Ramadhan atau mengganti puasa Ramadhan.

Baca juga: Syarat Dapat Tiket Mudik Gratis Lebaran 2025 BUMN Bio Farma, Siapkan Berkas Sebelum Dibuka

Baca juga: Doa Melihat Hilal yang Bisa Diamalkan saat Menyambut Ramadhan 1446 H, Dibaca Sebelum Puasa

Kedua pendapat ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.

Pertama, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas akhir qadha puasa Ramadhan adalah hingga datang puasa Ramadhan berikutnya.

Kedua, menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qadha puasa Ramadhan.

Qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.

Namun, jika menilik Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Kemenag, awal puasa 1 Ramadhan diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Maka bisa dipahami waktu mengganti puasa jelang puasa Ramadhan 2025 dapat dilakukan sebelum tanggal tersebut.

Qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.

Namun, jika menilik Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang dirilis Kemenag, awal puasa 1 Ramadhan diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Maka bisa dipahami waktu mengganti puasa jelang puasa Ramadhan 2025 dapat dilakukan sebelum tanggal tersebut.

Niat Mengganti Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Doa Berbuka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'Alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.

Artinya : "Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".

Lantas, bagaimana jika belum sempat membayar puasa hingga bulan Ramadhan berikutnya?

Beberapa ulama pun berpendapat, Shidiq mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadhan, namun dia harus segera membayar utangnya setelah bulan Ramadhan tersebut selesai.

Namun, jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.

Fidyah merupakan kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tidak melaksanakan puasa.

Doa Berbuka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'Alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.

Artinya : "Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih".

Lantas, bagaimana jika belum sempat membayar puasa hingga bulan Ramadhan berikutnya?

Beberapa ulama pun berpendapat, Shidiq mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadhan, namun dia harus segera membayar utangnya setelah bulan Ramadhan tersebut selesai.

Namun, jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.

Fidyah merupakan kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tidak melaksanakan puasa.

Adapun kewajiban puasa qadha hingga membayar fidyah tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah ayat 184).

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved