Program 100 Hari Kerja, Yamin-Ananda Janji Tuntaskan Soal Sampah

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pada 100 hari pertama bertugas sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, HM Yamin dan Ananda berjanji menuntaskan masalah sampah yang berstatus darurat.

Meski setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Kamis (20/2) harus menjalani pembekalan di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, hingga 28 Februari, Yamin telah meminta Ananda untuk langsung bekerja membahas persoalan sampah bersama jajaran dan pihak terkait.

“Sebenarnya ada 22 program kerja kami. Namun saat ini kami mau tambahkan yang menjadi prioritas adalah penanganan masalah sampah dan sungai,” kata Yamin, Kamis.

Sebelum dilantik, Yamin menyatakan sudah beberapa kali melakukan konsolidasi, koordinasi, serta konsultasi dengan akademisi mengenai penanganan sampah.

Baca juga: Bupati HSU Minta Ruang Kerjanya Diperluas, Ruang Tunggu dan Ajudan Dibongkar

Baca juga: Sistem ETLE Diberlakukan di Balangan, Ini Jumlah Pengendara Tertangkap Melanggar

Bahkan Yamin akan membuat konsep pengelolaan sampah di  Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Basirih. Konsep akan dipresentasikan ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan harapan TPA Basirih tidak ditutup sepenuhnya.

TPA Basirih saat ini ditutup karena masih menggunakan sistem open dumping. Oleh karena itu sampah di Kota Seribu Sungai dialihkan ke TPA Regional Banjarbakula.

Akademisi FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Siti Mauliana Hairini menyatakan

ada dua persoalan besar yang tak bisa diselesaikan pemerintahan Ibnu Sina selama dua periode yakni sampah dan sungai. Normalisasi sungai mendesak dilakukan karena banjir besar kembali melanda Banjarmasin.

“Persoalan yang menunggu penanganan berikutnya yakni Perusahaan Daerah Pengolah Air Limbah Domestik (PD PALD) yang terancam gulung tikar,” kata Siti.

Ini senada dengan harapan Budiman Sahrani (47), warga Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan. “Semoga ada solusi dan tindakan nyata kepala daerah yang baru untuk menangani masalah banjir,” katanya. Pemurus menjadi salah satu lokasi banjir terparah di Banjarmasin.

Sedang Maisarah Zumiati (35), warga Jalan Gerilya, Kelurahan Kelayan Timur, Kecamatan Banjarmasin Selatan, menyoroti permasalahan sampah.  Hampir setiap hari dia melihat sampah di TPS meluber ke jalan. “Semoga Yamin-Ananda dapat membawa Banjarmasin jauh dari tumpukan sampah,” harapnya.

Tugas juga menunggu Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Samsul Rizal dan Gusti Rosyadi Elmi. Wakil Ketua DPRD HST Tajudin berharap kepala daerah baru tersebut segera melaksanakan program yang sudah masuk APBD dalam 100 hari kerja.

Di antaranya bedah rumah senilai Rp 25 miliar di Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman. “Semoga saja anggarannya tidak terkena pemangkasan,” ujarnya, Kamis. Selain itu pembenahan Pasar Keramat Barabai yang merupakan pusat perekonomian HST.

Oleh karena bupati harus mengikuti pembekalan, wakil bupati bisa langsung melaksanakan tugas. “Jumat ada sosialisasi pokok pikiran DPRD di Kemendagri, kemungkinan wakil bupati yang ikut menghadiri,” kata Tajudin.

Momen pelantikan Samsul Rizal dan Gusti Rosyadi Elmi mendapat perhatian pegawai Pemkab HST. Ini tampak di ruang Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim). Para staf menyaksikan pelantikan melalui Chanel YouTube Kompas TV yang menyiarkan secara live streaming.