Berita Tapin

Thaibatul Laily, Guru Muda asal Tapin yang Aktif Menjadi Penulis Buku

Thaibatul Laily, penulis buku cerita Menginang, lahir di Margasari, Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin kini guru di SDN Kupang 2

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Rahmadhani
Istimewa dari Laily, Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid
Thaibatul Laily, guru muda asal Tapin yang juga penulis buku cerita Menginang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Thaibatul Laily, penulis buku cerita Menginang, lahir di Margasari, Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin pada 10 Juni 1992. 

Sejak kecil, Laily telah menunjukkan kecintaannya terhadap dunia pendidikan, terlihat dari hobinya bermain baca-tulis-hitung bersama teman-temannya yang putus sekolah.

Laily menempuh pendidikan di SDN Margasari Hilir 1, SMPN 1 Candi Laras Utara, dan Madrasah Aliyah Negeri 3 Rantau. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Lambung Mangkurat, Jurusan Sosiologi Antropologi, dan lulus pada tahun 2014.

Mengawali karirnya sebagai guru honorer di SMPN 1 Candi Laras Utara, Laily mengabdikan diri selama tujuh tahun sebagai guru Bahasa Indonesia sekaligus pelatih tari. 

Baca juga: Rokhyat tentang Lukisan Tikus dalam Garuda, Akan Dipamerkan Lagi setelah Diamankan

Dia juga menjadi guru bantu di sekolah kesetaraan sejak lulus kuliah hingga saat ini. Pada tahun 2022, ia diterima sebagai guru PPPK di SDN Kupang 2, Kabupaten Tapin, sembari menempuh kuliah tambahan di jurusan PGSD Universitas Terbuka.

Kecintaannya pada dunia literasi semakin berkembang setelah mengikuti pelatihan menulis yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan. 

Pelatihan tersebut menjadi wadah baginya untuk menuangkan ide dan memperdalam bahasa Banjar, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia pendidikan.

Selain menulis buku Menginang, Laily juga terlibat dalam sebuah buku antologi yang berisi 41 cerita dari berbagai penulis. 

Meskipun hingga kini belum ada kepastian dari juri mengenai hasil seleksi, semangatnya dalam menulis tetap membara.

"Saya masih menunggu informasi mengenai karya saya yang tergabung dalam antologi tersebut. Namun, saya tetap terus menulis dan berusaha memberikan kontribusi bagi dunia literasi," ujar Laily dihubungi, Minggu (23/2/2025). 

Dengan dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan dan literasi, Thaibatul Laily menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya generasi muda yang ingin mengembangkan bakat menulis mereka. Ia berharap semakin banyak guru dan anak muda yang mencintai dunia literasi dan bahasa daerah mereka sendiri.

(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved