Ramadan 2025

Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh Arab dan Latin, Apakah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Dalilnya

Bagaimana pandangan ulama tentang doa qunut? Simak tanggapan Ustadz Abdul Somad (UAS), Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Buya Yahya berikut ini

Editor: Rahmadhani
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
DOA QUNUT - Bagaimana pandangan ulama tentang doa qunut? Simak tanggapan Ustadz Abdul Somad (UAS), Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Buya Yahya berikut ini 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terdapat sejumlah pandangan tentang membaca doa qunut di saat shalat subuh.

Sebagian umat muslim tak membaca doa qunut saat waktu shalat subuh. Sebaliknya, ada pula yang membacanya ketika mengerjakan solat wajib dua rakaat tersebut.

Lalu bagaimana pandangan ulama tentang doa qunut? Simak tanggapan Ustadz Abdul Somad (UAS), Ustadz Adi Hidayat (UAH) dan Buya Yahya berikut ini.

Membaca Qunut adalah satu di antara bacaan yang biasanya dilafalkan terutama di Shalat Subuh.

Lalu bagaimana jika saat Sholat Subuh seseorang tidak membaca Qunut, misal karena tidak hafal?

Baca juga: Tata Cara dan Niat Sholat Sunnah Qobliyah Subuh di Bulan Ramadhan 2025, Buya Yahya Urai Keutamaannya

Baca juga: Bacaan Doa Kamilin Ramadan 2025 Dilengkapi Latin dan Artinya, Buya Yahya Jelaskan Waktu Membacanya

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyampaikan, beberapa imam Mazhab berbeda pandangan mengenai Qunut Subuh ini.

UAS menyatakan, dalam mazhab Hanafi dan Hanbali, tidak ada Qunut pada shalat Shubuh.

Adapun mazhab Maliki berpandangan bahwa ada Qunut pada shalat Shubuh, dibaca sirr, sebelum ruku’.

Sementara mazhab Syafi’i menyatakan, ada Qunut pada shalat Shubuh, setelah ruku’.

Lalu bagaimana jika lupa membaca doa Qunut saat Shalat Subuh?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, jika berpegang pada mazhab Syafiu, maka lakukanlah Sujud Sahwi.

"Kalau mazhabnya Syafii. Jadi jika lupa baca doa Qunut, lakukan Sujud Sahwi," jelas UAS.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, hukum membaca doa Qunut adalah sunnah.

Jadi ketika lupa, diganti dengan melaksanakan Sujud Sahwi.

"Itu dalam mazhab Imam Syafii," jelas UAH.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved