Berita Viral

Pria 53 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Warung Remang-remang, Ada Obat Kuat di Saku Celana

Seorang pria berusia 53 tahun ditemukan tak bernyawa di warung remang-remang. Ada Obat kuat di saku celananya. Mulut korban juga mengeluarkan air liur

|
Editor: Murhan
Wahyu Aji/Tribunnews.com
TAK BERNYAWA - Foto ilustrasi mayat (arsip 2017). Pria 53 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Warung Remang-remang, Ada Obat Kuat di Saku Celana. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang pria berusia 53 tahun ditemukan tak bernyawa di warung remang-remang.

Dalam sakunya ditemukan obat kuat. Kondisinya dalam keadaan mengeluarkan air liur.

Ternyata, jasad itu ditemukan pertama kali oleh sang pemilik warung, Carini (39), Selasa (18/3/2025) dini hari.

Warung remang-remang tersebut tepatnya berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Kapolsek Cirebon Selatan Timur (Seltim) Polres Cirebon Kota, AKP Joni Rahmat menjelaskan jika korban datang bersama dua temannya.

Korban sebelumnya datang ke warung bersama dua temannya.

Baca juga: Oknum Polisi Dilaporkan Istri, Paksa Aborsi Berdalih Tak Sanggup Biayai Anak, Sampai Ada KDRT

Baca juga: ASN yang Dikenal Baik Ini Depresi Dituduh Polisi Curi Hp, Warga Tak Terima Lalu Bakar Kantor Polsek

"Korban datang sekitar pukul 00.30 WIB dan memesan kopi."

"Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar warung, sementara dua temannya pergi," kata AKP Joni, Selasa (18/3/2025) pagi.

"Tidak lama kemudian, pemilik warung menemukan korban sudah mengeluarkan air liur," ujar AKP Joni.

Carini kemudian meminta bantuan kepada Arma (42), yang kemudian menghubungi Mulyadi alias Parto (43).

Mereka kemudian mengangkat korban ke ruangan depan dan membaringkannya di kursi panjang.

Carini dan Arma lalu membawa korban ke RS Putra Bahagia.

Namun, pihak ambulans menyatakan korban sudah meninggal dunia.

Mereka pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seltim.

Piket fungsi Polsek Seltim bersama Unit Reskrim dan Unit Inafis Polres Cirebon Kota langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan obat kuat di saku celana korban.

"Jenazah kemudian dibawa ke kamar jenazah RS Gunungjati untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.

Pihak kepolisian yang mendatangi TKP terdiri dari Piket Reskrim, Piket Intelkam, Piket QR Samapta Polsek Seltim, serta tim dari Polres Cirebon Kota. 

Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

"Alhamdulillah, selama proses pemeriksaan di lokasi kejadian, situasi tetap aman dan kondusif," jelas dia.

Di Kalimantan Selatan, terkait warung remang-remang, sejumlah warung remang-remang yang berada di Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), beberapa malam lalu 'digeruduk' aparat gabungan bersama pihak pemerintah desa setempat.

Hal itu menyusul adanya indikasi pengabaian larangan buka selama bulan suci Ramadhan yang telah disampaikan oleh Pemdes Gunungraja, sehari sebelum puasa. Staf desa bahkan telah menempelkan larangan tertulis tersebut di warung-warung remang di wilayah setempat.

Karena itu, aparat gabungan yang terdiri atas personel kepolisian, TNI, dan Satpol PP Tala mendatangi warung-warung remang tersebut. Hadir Camat Tambangulang M Aminullah, Kapolsek Tambangulang, Danpos Ramil Tambangulang, dan Kades Gunungraja Samsiar.

Pada video berdurasi 21 detik, terlihat Kades Gunungraja Samsiar emosi dan marah kepada pihak warung remang yang tak mengindahkan larangan tersebut.

Ia membacakan larangan tertulis yang tertempel di dinding warung, dengan nada tinggi, sambil jarinya menunjuk-nunjuk tulisan tersebut. Suaranya bergetar lantaran emosi,

RAZIA - Petugas gabungan bersama Kades Gunungraja Samsiar melakukan razia warung remang yang kedapatan tetap buka, Senin (10/3) malam.
RAZIA - Petugas gabungan bersama Kades Gunungraja Samsiar melakukan razia warung remang yang kedapatan tetap buka, Senin (10/3) malam. (FOTO SAMSIAR UNTUK BPOST GROUP)

"Sehari sebelum puasa tadi sudah kami tempelkan di warung-warung remang. Hal ini sesuai edaran dari Pak Bupati. Tapi kenyataannya tidak diindahkan. Itu sebabnya saya marah dan malam tadi sudah kami peringatkan agar tidak buka lagi," ucap Samsiar, Selasa (11/3/2025).

Pada surat edaran Bupati Tala tersebut di antaranya disebutkan; Segala bentuk kegiatan usaha tempat hiburan malam seperti karaoke, billiard, dan warung remang selama Bulan Suci Ramadhan dihentikan.

Samsiar menyebutkan pada giat yang dimulai pukul 22.00 Wita hingga 00.00 Wita tersebut, pihaknya mendatangi enam warung remang yakni di jalur jalan di RT 4 (arah ke Kurau) ada tiga warung. 

Lalu di Jalan A Yani di wilayah RT 6 juga ada tiga warung remang.

Kedatangan personel gabungan tersebut mengejutkan pengelola maupun pengunjung warung remang. 

Mereka terdiam karena terbukti tetap buka padahal telah ada larangan buka selama Ramadhan. Mereka pun diperingatkan untuk tidak lagi buka.

"Sebenarnya masih ada warung remang lainnya yang kami sasar, tapi sudah tutup duluan," sebut Samsiar.

Ia mengimbau para pemilik/pegelola warung remang menaati larangan tersebut, mematuhi edaran Bupati Tala. 

Apalagi pemerintah desanya juga telah menyosialisasikan hal itu sebelum bulan puasa lalu. 

"Tolong patuhi edaran dari Pak Bupati itu untuk sama-sama menjaga bulan suci Ramadhan, agar lebih hikmat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya selama Ramadhan," tandas Samsiar.

Sementara itu, kisah warung remang-remang lainnya juga pernah terjadi di Jambi.

Sejumlah warung remang-remang dibakar ratusan warga Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Mereka menghancurkan dan membakar warung yang berada di km 56 desa setempat. 

Warga yang didominasi ibu-ibu tersebut terlihat beringas saat membakar.

Rupanya, kehadiran warung remang-remang tersebut telah meresahkan mereka.

Banyak hidung belang termasuk suami mereka yang mampir ke sana.

Informasi yang dihimpun Tribun Jambi, ada puluhan warem yang ada di sana.

Dari puluhan warung yang ada, yang dibakar hanya belasan saja, sebab pemiliknya melarikan diri.

Sementara warung remang-remang yang ada pemiliknya tidak dihancurkan.

Mereka berjanji akan membongkarnya sendiri.

Kini warem yang berlokasi di Jalan Lintas Timur Jambi-Riau, tepatnya di km 56 tersebut, luluh lantak di tangan warga yang didominasi ibu-ibu.

Kehadiran warung remang-remang di sana dinilai telah meresahkan.

"Banyak hidung belang termasuk suami mereka yang mampir," ujar seorang ibu-ibu.

Keterangan warga setempat, belasan warung remang-remang ini kerap dijadikan sebagai tempat pemuas nafsu lelaki hidung belang atau tempat prostitusi.

"Sudah berlangsung belasan tahun," tutur warga, seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Warga bernama Sarjina mengatakan, ada 11 warung remang-remang di sepanjang Jalan Lintas Timur Jambi-Riau, yang dibongkar dan dibakar.

Pembongkaran dan pembakaran ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap aktivitas warung remang-remang yang tidak mengindahkan peringatan yang telah dilayangkan warga.

"Mereka sudah diperingatkan untuk menutup kegiatan prostitusi. Namun tidak diindahkan oleh pemilik warung."

"Karena kesal, warga pun hari ini menghancurkannya dengan cara dibongkar dan dibakar," kata Sarjina.

Kepala Desa Suko Awin Jaya, Idawati mengatakan, warung remang-remang tersebut sudah berdiri sejak belasan tahun lalu.

Selain jadi tempat mabuk-mabukan, warung remang-remang yang dibakar tersebut juga menjadi tempat prostitusi terselubung yang telah meresahkan warganya.

"Lokasi ini sebelumnya juga telah dirazia oleh pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja, namun tetap beraktivitas," ujar Kades Idawati.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Muaro Jambi, AKP Saaludin, saat dikonfirmasi juga turut membenarkan kejadian tersebut.

Pihaknya memastikan, selama aksi tersebut tidak ada peristiwa kericuhan yang terjadi selama massa menggelar aksi.

"Kami akan terus memantau perkembangan dari kejadian ini. Dan juga ke depannya pihak kepolisian akan terus memantau warung-warung yang dijadikan tempat prostitusi akan segera kami tindak lanjuti," tandasnya.

Baca juga: Kesal Aksi ABG Bangunkan Sahur, Pengusaha Ini Tembaki Pakai Senjata Airsoft Gun, Polisi: Digetok 

Baca juga: Pemerintah Desa Ini Bagikan THR Rp 457,8 Juta untuk Semua Warganya, Sumber Uangnya Terungkap

(Banjarmasinpost.co.id/tribunjatim.com)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved