Berita Banjarbaru

Kala Warga Lapas Banjarbaru Latihan Olah Jelantah, Setelah Bebas Johan Berniat Produksi Sabun

Meski memakai sarung plastik,satu warga binaan Lapas Kelas IIB Banjarbaru itu ekstra hati hati,mereka olah sabun batangan

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Foto Ist
IKUTI PELATIHAN - Warga binaan Lapas Kelas IIB Banjarbaru diberikan latihan pengolahan sabun batangan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kedua tangan Johan Nurintan (43) tampak hati-hati saat menuangkan airan ke wadah. Meski memakai sarung plastik, tetap saja satu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lapas Kelas IIB Banjarbaru itu ekstra hati hati.

Sebab selain berupa zat kimia dan antiseptik, bisa saja air sabun itu meluber dari tempat cetakan. Sesekali dia diarahkan oleh mentor, bagaimana menuang cairan sabun itu dengan benar.

Meski kelihatan ribet, itulah yang dilakukan puluhan warga binaan ketika mengikuti pelatihan membuat sabun batangan, Rabu (19/3).

Sabun kotak buatan warga binaan dihargai Rp 3.000- Rp.4000 dengan berat 70-80 gram. Malah kalau dikemas, di ajang pameran biasanya dijual Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu. “Kami belajar bikin sabun. Siapa tahu setelah bebas dari Lapas kami bisa buat sabun merek tersendiri. Menurut saya, ini lumayan uangnya karena modalnya hanya Rp 1.500 tapi bisa buat beberapa sabun balok atau sabun kotak,” kata Johan.

Pelatihan ini adalah momentum yang tepat bagi Johan untuk mempunyai keahlian. “Semoga bisa untuk membuka usaha nantinya,” ujarnya.

Baca juga: Jelang Duel Timnas Indonesia Vs Australia, Kluivert Yakin Skuad Garuda Menang

Baca juga: BREAKING NEWS - Pimpinan BULOG Kalsel Dicopot, Beberapa Jam Usai Mentan Amran Bertemu Petani di Tala

Mentor atau pelatih mereka adalah dari lembaga Pelatihan Bee World di Banjarbaru. Reni Andrina, selaku instruktur dari LKP Bee World, menyampaikan warga binaan diajari mulai dari pengenalan bahan, eknik pencampuran hingga proses pencetakan sabun “Kami sangat senang diberikan kesempatan memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman kepada warga binaan di sini,” ucap Reni.

Sabun diolah dari bahan yang terbilang murah yakni minyak jelantah atau minyak goreng yang telah digunakan. Ini juga mengurangi limbah minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan.

Kepala Lapas Banjarbaru I Wayan Nurasta Wibawa berharap warga binaan mampu membuka usaha setelah kembali ke tengah masyarakat. "Rencananya sabun ini akan kami pasarkan ke seluruh UPT Pemasyarakatan di Kalsel,” kata Wayan. (nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved