Nasional
Polisi Ungkap Peredaran Vape Mengandung Narkoba, Diolah di Laboratorium Rahasia, ini Kandungannya
diketahui bahwa narkoba dalam vape tersebut berasal dari sebuah laboratorium rahasia atau clandestine lab.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Pusat menyita ratusan cartridge vape digunakan untuk menyimpan narkoba dari sebuah laboratorium rahasia atau clandestine lab.
“Barang bukti ada 46 kotak warna putih berisi 138 cartridge elektrik cairan liquid yang telah dicampur cairan kimia,” ungkap Kasat Resnarkoba Polres Jakpus AKBP Roby Heri Saputra, Rabu (26/3/2025).
Selain itu, polisi juga menyita satu plastik berwarna putih bertuliskan "Thank You" yang berisi dua botol cartridge rokok elektrik, satu rokok elektrik warna biru muda, serta empat plastik berisi 22 cartridge liquid yang sudah dicampur dengan narkoba.
Roby menambahkan, polisi juga menyita sejumlah alat yang digunakan dalam proses pembuatan narkoba, seperti alat suntik, pipet, dan gelas takar berbagai ukuran.
Baca juga: Awalnya Dikira Kecelakaan, Fakta Pembunuhan Juwita Wartawan Banjarbaru: Terduga Pelaku Oknum TNI AL
Baca juga: Oknum TNI AL Diduga Terlibat Pembunuhan Wartawan Online, Keluarga Juwita Datangi Polres Banjarbaru
“Kemudian, kami juga menyita satu botol cairan kimia bertuliskan VG dan PG serta berbagai botol liquid dengan beragam rasa,” tuturnya.
Selain barang-barang tersebut, polisi juga menyita satu unit ponsel yang diduga terkait dengan kasus ini.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa narkoba dalam vape tersebut berasal dari sebuah laboratorium rahasia atau clandestine lab.
“Clandestine lab artinya lab rahasia yang berarti juga rahasia dari pembuatan vape mengandung narkotika golongan 1 jenis 5 fluoro ADB,” jelas Roby.
Jenis narkoba ini telah melalui pemeriksaan di laboratorium forensik dan termasuk dalam narkotika golongan 1, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2023 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan seorang perempuan berinisial SR, seorang ibu rumah tangga, sebagai tersangka.
SR diduga menerima perintah dari seorang laki-laki yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) berinisial C.
“SR disuruh untuk memiliki, menyimpan, menguasai, memproduksi, mengimpor, dan menyalurkan narkotika golongan 1 yang terkandung dalam vape itu,” jelas Roby.
Polisi juga menangkap seorang pengedar berinisial W pada 21 Maret 2025 pukul 16.00 WIB di apartemen Season City.
“Saat penangkapan, tersangka tidak melakukan perlawanan, meskipun sempat lari, akhirnya berhasil ditangkap,” ujar Roby.
Tersangka dijerat dengan Pasal 129 Sub Pasal 113 ayat (2) Sub 114 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Penangkapan ini menandai langkah serius pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba, terutama yang memanfaatkan produk-produk seperti vape untuk menyelundupkan barang terlarang.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com
| Niat Bantu Adik Kandung Lolos Jadi Polisi, Pria Di Pamengkasan Malah Kehilangan Rp 500 Juta |
|
|---|
| Tergiur 'Kuota Kapolri', Dwi Setor Rp2,6 M tapi Dapati Anak Tetap Tak Lulus Akpol: Kini Lapor Polisi |
|
|---|
| Jadwal Pelaksanaan Program Magang Nasional 2025, Pendaftaran Ditutup 2 Hari Lagi |
|
|---|
| Tahapan Daftar Program Magang Nasional 2025, Pendaftaran hingga 14 Oktober 2025 |
|
|---|
| Ulah Polisi Brigadir IR Ambil Uang Rp 6,4 Juta dari Tabungan Pengedar Narkoba, Tarik via ATM |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.