Wartawan Online Banjarbaru Meninggal

Tak Hanya Kondisi Rahim, Tubuh Juwita Jurnalis Banjarbaru Usai Dibunuh Oknum TNI AL Kuak Fakta Lain

Kasus pembunuhan Juwita, seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan oleh Jumran anggota TNI AL masih jadi sorotan.

|
Editor: Murhan
banjarmasinpost.co.id/aya sugianto
AKSI JUSTICE FOR jUWITA - Aksi Kamisan Tuntut keadilan untuk Jurnalis Juwita di Titik Nol Banjarbaru, kamis (3/4/2025). Tak Hanya Kondisi Rahim, Tubuh Juwita Jurnalis Banjarbaru Usai Dibunuh Oknum TNI AL Mengungkap Fakta Lain. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus pembunuhan Juwita, seorang jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan masih jadi sorotan.

Pembunuhan yang dilakukan Jumran, anggota TNI AL itu memasuki tahap penyidikan.

Keluarga Juwita meminta penyidik Denpom Lanal Banjarmasin untuk memeriksa kembali semua rekaman CCTV di sepanjang rute tempat korban ditemukan.

Selain itu, keluarga juga meminta dilakukan pemeriksaan DNA karena diduga terjadi tindak kekerasan seksual.

Dalam keterangannya, kuasa hukum keluarga menyampaikan kronologi kejadian, mulai dari korban dibawa ke rumah sakit, proses otopsi, hingga pemakaman.

Pihak keluarga juga menduga adanya tindakan kekerasan seksual dalam kasus ini.

Baca juga: Bejatnya Perbuatan Jumran Anggota TNI AL Sebelum Bunuh Juwita Jurnalis Banjarbaru, Ada Video 5 Detik

Selain meminta keterangan keluarga korban, Denpom Lanal Banjarmasin turut menyita satu unit mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam.

Mobil tersebut disebut-sebut dirental oleh pelaku saat menemui korban pada waktu kejadian.

Sebelumnya, Polres Banjarbaru telah memeriksa 5 saksi, namun belum termasuk terduga pelaku.

Kini, keluarga korban mendesak Denpom Lanal Banjarmasin untuk mengusut serius kematian Juwita.

Koordinator Tim Advokasi Pihak Juwita, Muhammad Pazri mengatakan sudah ada 14 alat bukti yang disita. 

Berdasarkan hasil otopsi, kondisi tubuh Juwita juga mengalami kekerasan yang luar biasa.

Di tubuh Juwita ditemukan banyak luka memar.

Selain itu, Pazri menyatakan, ditemukan cairan putih di rahim korban.

"Saat autopsi, dokter forensik mengizinkan pihak keluarga untuk menyaksikan, ini murni pembunuhan. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah temuan cairan putih (sperma) di rahim korban dengan volume cukup banyak, terdapat juga luka-luka, ini harus didalami," ujar Pazri. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved