Berita Viral

Diduga karena Batal Bawa Uang Panai, Rumah Pria di Jeneponto Diserang Keluarga Mempelai Wanita

aksi pengrusakan sebuah rumah milik pria di Jeneponto, Sulawesi Selatan yang disebutkan dilakukan oleh keluarga calon istri karena uang panai

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Rahmadhani
X
PENYERANGAN - Penyerangan dan pengrusakan rumah di Jeneponto, Sulsel yang viral media sosial usai diunggah akun X @infotetanggaid, Senin (7/4/2025). Diduga karena tak bawa uang panai. 

Namun tak dijelaskan secara pasti alasan mengapa pria tersebut akhirnya membatalkan membawa uang panai sebesar Rp 100 juta untuk calon pengantin wanitanya.

Meski demikian dukungan dari warganet ramai menghampiri pria yang rumahnya diserang lantaran batal membawa uang panai ratusan juta itu.

“Waktulibur : Bro terselamatkan dr bencana seumur hidup. Nanti tinggal laporkan saja secara pidana pengrusakan barang,”

“tangituru : Gamau anggep wanita sebagai objek tp masih banyak tradisi wanita yang dijadikan sebagai objek seolah harus "dibeli" dengan uang hmm menarik,”

“TisuBasah : ini diposisi keluarga cwe langsung ngamuk2 karena batal lalu apa kabar kalau semisal keluarga cwe yg batalin karena uang panai nga sepakat?

Tapi dr sini keliatan sih aslinya gmn sifat keluarga cwe,” Timpal sejumlah warganet.

Uang panai sendri merupakan sejumlah uang yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan pada adat Bugis dari Makassar.

Uang ini diberikan saat pihak laki-laki berniat mempersunting wanita sebagai bentuk penghormatan.

Uang panai yang harus dibayarkan oleh calon mempelai pria bergantung pada kelasnya, sesuai dengan strata dari calon istri.

Strata tersebut dipatok dari kecantikan, pendidikan, keturunan bangsawan hingga pekerjaan sang perempuan.

Ketika seorang perempuan Bugis memiliki pendidikan sarjana misalnya, maka harga uang panai yang harus dibayarkan pun akan lebih mahal dibandingkan perempuan Bugis yang memiliki pendidikan SMA, semakin tinggi pendidikan dari calon istri, maka semakin tinggi pula uang panai yang harus dibayarkan.

Apabila perempuan Bugis lulusan SMA akan menikah, maka uang panai yang harus dibayarkan adalah Rp 50 juta, sedangkan untuk sarjana S1, uang panai diperkirakan bisa mencapai Rp 75 juta atau bahkan hingga Rp 100 juta.

Perempuan Bugis yang memiliki keturunan bangsawan pun akan mendapatkan uang panai yang besar dan bahkan bisa mencapai miliaran rupiah.

Selain dari pendidikan, kecantikan dan keturunannya uang panai pun dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti apakah perempuan tersebut sudah berhaji atau belum.

Meskipun dipatok dengan nominal fantastis, uang panai masih bisa didiskusikan oleh kedua keluarga dari calon mempelai.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved