10 Proyek Strategis di Kota Banjarbaru Mendapat Sorotan, Bapperida Buka Suara

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Adanya sorotan warga dan pengamat pada 10 proyek strategis di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan mendapat tanggapan dari pihak Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Banjarbaru,

Kepala Bapperida Banjarbaru Khanafi mengatakan munculnya 10 proyek strategis tersebut bukan keputusan instan, melainkan hasil dari proses perencanaan panjang.

“Salah satu rasionalisasi nya yakni tindak lanjut dari saran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mempercepat capaian Monitoring Center for Prevention (MCP). Usulan ini telah dibahas mulai dari penyusunan RKPD, dituangkan dalam KUA-PPAS, hingga dibahas di rapat badan anggaran DPRD,” ujar Khanafi, Rabu (30/4/2025). 

Khanafi menjelaskan, prioritas proyek ditentukan berdasarkan visi dan misi kepala daerah saat itu. Salah satu yang menonjol adalah relokasi Rumah Dinas Wali Kota.

Baca juga: Sepuluh Proyek Strategis di Banjarbaru Disorot, Ada yang Dinilai Kurang Bermanfaat ke Masyarakat

Baca juga: Viral Pria di Banjarbaru Tepergok Intip Hubungan Intim Pasangan Suami-Istri, Ini Kata Kapolsek

“Rumdin eksisting tidak layak hanya untuk direnovasi. Dalam diskusi bersama wali kota saat itu, disepakati bahwa rumah dinas perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih representatif,” ungkap Khanafi. Menurutnya, lokasi rumah dinas yang sekarang dinilai membahayakan karena berada di pinggir jalan raya.

“Itu berisiko. Siapa tahu ada pihak tak bertanggung jawab melempar Molotov, misalnya,” katanya.

Selain aspek keamanan, rumah dinas baru juga dirancang dengan fungsi tambahan sebagai ruang pertemuan atau tempat menjamu tamu daerah. “Idealnya ada halaman luas dan ruang sejenis pendopo untuk pertemuan dengan kepala SKPD atau tamu daerah,” tambahnya.

Proyek lainnya meliputi pembangunan lapangan latihan dan fasilitas pendukung stadion olahraga di kawasan Taman Kehati, Bangkal. Menurut Khanafi, kebutuhan akan sarana olahraga tersebut sudah diusulkan sejak masa kepemimpinan Wali Kota (Alm) Nadjmi Adhani.

“Warga di sana memang sudah lama memerlukan lapangan untuk latihan. Banjarbaru juga belum memiliki fasilitas olahraga yang memadai,” jelasnya.

Pemkot juga merencanakan rehabilitasi kolam renang sebagai bagian dari peningkatan layanan dasar dan estetika kota.
 Terkait apakah memungkinan adanya revisi terhadap daftar 10 proyek strategis tersebut? Khanafi menjelaskan hal itu memungkinkan sepanjang ada permintaan resmi dari Wali Kota dengan alasan yang jelas. “Namun saat ini seluruhnya masih dalam tahap proses lelang,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Banjarbaru, Erwin, menambahkan bahwa besaran anggaran tiap proyek akan bergantung pada tingkat kompleksitasnya.

“Seperti proyek rumah dinas, itu termasuk kategori kompleks. Karena nantinya di dalam kawasan itu akan dibangun pendopo juga,” jelasnya. 

Sebelumnya satu warga dan juga pengamat yakni Wahyudin, meminta Pemerintah Kota Banjarbaru untuk meninjau ulang 10 proyek strategis yang saat ini tengah direncanakan atau mau digarap.

Menurutnya, sejumlah proyek tersebut dinilai tidak rasional dan kurang memiliki kebermanfaatan langsung bagi masyarakat.

Salah satu proyek yang menjadi sorotannya adalah pengadaan rumah dinas wali kota yang dianggap belum mendesak untuk direalisasikan.