Berita Viral
Fakta Dugaan Pungli di RSUD Kraton Pekalongan, Pihak Rumah Sakit Buka Suara: Pembelian Washlap
Pungutan liar (pungli) diduga terjadi di sebuah pelayanan kesehatan, tepatnya rumah sakit di Pekalongan, menjadi viral di media sosial.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pungutan liar (pungli) diduga terjadi di sebuah pelayanan kesehatan, tepatnya rumah sakit di Pekalongan, menjadi viral di media sosial.
Baru-baru ini, seorang pasien RSUD Kraton Pekalongan mengaku dimintai uang oleh oknum perawat untuk jasa memandikan bayi, meski seluruh biaya persalinan telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Peristiwa ini dialami oleh seorang ibu yang dirujuk dari Puskesmas Kajen 1 dan melahirkan di RSUD Kraton pada pagi hari.
Menurut pengakuannya, ia baru mendapatkan kamar perawatan sekitar pukul 20.00 WIB dan kemudian dipindahkan ke ruang Cempaka.
Pada malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB, seorang perawat mendatangi ruang rawat dan menyampaikan bahwa pasien harus menyiapkan uang sebesar Rp20.000.
Baca juga: MUI Balangan Sebut Vasektomi Halal untuk Lelaki: Kontrasepsi Dipraktikkan Sejak Zaman Nabi
Baca juga: Satpol PP Vs Manusia Silver di Makassar, Anggota Dipukul Mundur Pakai Hujan Batu dan Busur
Uang tersebut disebut sebagai biaya untuk memandikan bayinya keesokan hari.
Permintaan itu disampaikan dengan nada kurang menyenangkan, membuat pasien merasa bingung dan tidak nyaman.
Ruang Cempaka III, tempat pasien dirawat, diketahui terdiri dari tiga sub ruang yakni A, B, dan C. Masing-masing ruangan tersebut menampung lima pasien.
Sementara itu, Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton Kabupaten Pekalongan angkat bicara terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam pelayanan memandikan bayi baru lahir.
Direktur RSUD Kraton dr Henny Rosita mengatakan, bahwa pihak RSUD Kraton dengan tegas membantah adanya pungutan biaya untuk memandikan bayi pasien.
Kegiatan tersebut disebutkan telah menjadi bagian dari layanan keperawatan dan kebidanan, sehingga tidak dikenakan biaya apa pun.
"Kami menyatakan tidak benar bahwa RSUD Kraton menarik biaya untuk memandikan bayi."
"Tindakan tersebut adalah bagian dari pelayanan rumah sakit dan tidak dipungut biaya," tegas Direktur RSUD Kraton dr Henny Rosita, Kamis (8/5/2025).
Kemudian, pihaknya juga menjelaskan bahwa biaya sebesar Rp 20.000 yang ramai di sosmed merupakan pengganti atas pembelian washlap (kain pembersih) yang digunakan dalam proses edukasi ibu bayi saat pertama kali belajar memandikan bayinya.
"Washlap tersebut digunakan demi menjamin kebersihan dan mencegah infeksi nosokomial, dengan ketentuan setiap bayi mendapatkan washlap baru," imbuhnya.
Karyawan Shell di Tangsel Jual Kopi di Pinggir Jalan Imbas Isu PHK Massal, Sebut Stok BBM Langka |
![]() |
---|
Viral Peserta PPPK Tak Kuat saat Antre SKCK, Mendadak Pingsan, Menunggu Sejak Pagi |
![]() |
---|
Wali Kota Prabumulih Diperiksa Kemendagri Meski Sudah Minta Maaf dan Bantah Copot Kepsek SMP 1 |
![]() |
---|
Aksi Damkar dan Relawan Atasi Kebakaran di Depan Terminal Ro-Ro Trisakti, Padamkan Api 20 Menit |
![]() |
---|
Contoh Prompt Gemini AI untuk Edit Foto di Tempat Impian, di Pantai hingga Mekkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.