Pemain yang Direkrut Arteta Rp439 M kini Berharga Rp1,3 T Tidak Boleh Bermain untuk Arsenal Lagi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ada banyak hal negatif bagi penggemar Arsenal musim ini.

Dari rentetan cedera yang tak kunjung usai, hingga skorsing yang aneh dan fakta bahwa mereka sekali lagi gagal memenangkan satu trofi pun.

Akan tetapi, meski kami tentu tidak akan membantah bahwa tahun ini merupakan tahun yang mengecewakan bagi tim Mikel Arteta , ada pula beberapa hal positif yang nyata.

Misalnya, sejumlah pemain telah meningkat sepanjang tahun dan meningkatkan kedudukan mereka dalam tim, termasuk satu pemain yang dipandang sangat berbeda oleh para penggemar tetapi seharusnya tidak berada di klub pada awal musim berikutnya.

Bintang Arsenal yang tampil memukau

Baca juga: Lebih Baik dari Sesko dan Gyokeres, Arteta Ingin Arsenal Merekrut Pencetak Gol Terbanyak Rp2,1 T

Jadi, sebelum kita membahas pemain yang dimaksud, ada baiknya kita bahas beberapa bintang lain yang tampil membanggakan di musim yang kurang mengesankan, seperti Bukayo Saka.

Ya, Hale Ender tidak dapat beraksi selama lebih dari tiga bulan karena cedera hamstring, tetapi saat ia berada di lapangan, ia semakin membuktikan kepada orang-orang bahwa ia benar-benar pemain kelas dunia.

Misalnya, dalam 37 penampilan, dengan total 2619 menit, pemain berusia 23 tahun itu mencetak 12 gol dan memberikan 14 assist , yang berarti rata-rata tidak nyata dari keterlibatan gol setiap 1,42 pertandingan atau setiap 100,73 menit.

Untuk merapikan data Saka 24/25, berikut adalah format yang lebih mudah dibaca dan ringkas:

Statistik Penampilan Saka (Musim 2024/2025) - Berdasarkan Transfermarkt

• Penampilan: 37
• Menit Bermain: 2619 menit
  Gol: 12
• Assist: 14

  Keterlibatan Gol per Pertandingan: 0.70

  Keterlibatan Menit per Gol: 100.73 menit

Pemain Inggris itu juga tampil melawan Real Madrid, sama seperti pemimpin tim lainnya musim ini, Declan Rice.

Mantan kapten West Ham United itu mengawali musim ini dengan agak lambat, tetapi setelah Natal, ia kembali tampil dalam performa terbaiknya, dan jika ia tidak mematahkan serangan lawan di lini tengah, ia sendiri yang menjadi starter.

Terlebih lagi, fakta bahwa ia mencetak bukan hanya satu, tetapi dua tendangan bebas yang sangat hebat melawan Real di Liga Champions tidak dapat diabaikan - bukan berarti demikian, ingat.